Kalabahi,metroalor.com– Pemerintah kabupaten Alor telah mendahului berkoordinasi dengan pemilik kapal KFC Cantika Exspres 77 untuk angkut tiga jenasah dan penumpang yang selamat dalam tragedi terbakarnya kapal Cantika exspres pada 24 Oktober lalu. Melalui surat rekomendasi yang dikirim ke PT pelayaran darma indah(PDI) manejemen dari KFC Cantika exspres 77.
Demikian diungkapkan sekretaris daerah(sekda) kabupaten Alor, Drs Soni Alelang saat ditemui media ini diruang kerjanya pada 27/10/22.Menurut Soni, sebelumnya pada 3 Oktober 2022 pemerintah telah mengirim surat kepada PT PDI dengan nomor surat, No, 350/663/dishub /X/2022, perihal: permohonan penambahan armada kapal cepat untuk trayek Alor -kupang. Namun pihak PDI minta agar Pemkab segerah mengurus ijin di kementerian perhubungan RI. Tapi tidak disangka- sangka terjadi kebakaran pada KFC kapal tersebut. Karena kebutuhan yang mendesak untuk penumpang yang selamat dan korban yang meninggal harus diantar ke Alor, maka Pemkab rekomendasikan surat kepada pihak PDI melakukan pelayaran antar waktu tanggal 25 Oktober 2022, dengan nomor surat : 552/699/dishub/X/2022 untuk angkut jenasah dan penumpang yang selamat yang sudah melakukan pelayaran pada tanggal 27/10/22 kemarin, jelas Soni.
Mantan camat kabola menambahkan, pemkab Alor juga sudah minta kepada pihak perusahan PDI untuk segerah mengantikan kapal baru untuk kembali melayani kebutuhan masyarakat Alor dari alor-kupang dan sebaliknya. Permintaan tersebut telah di setujui pihak perusahan, cuma masih menunggu waktu karena masih dalam suasana berduka akibat terbakar Cantika exspres 77.
“Jadi Om, pemerintah juga sementara bekerja membangun komunikasi dengan pihak perusahan kapal untuk mengantisipasi dan mengangkut korban kapal Cantika exspres,baik yang selamat maupun yang meninggal untuk dibawa ke Alor”, tandas Soni.
Sementara itu direktur utama PT PDI, Johny De Quelju yang dihubungi media ini via hendponya mengatakan, surat yang saya terima bukan untuk rute Kupang- Kalabahi tapi rute Kalabahi – lembata- larangtuka – Kupang. Sedangkan surat rekomendasi yang saya terima tanggal 26 Oktober belum bisa saya tindak lanjuti karena saya masih berduka dengan peristiwa terbakarnya kapal Cantika exspres 77 tanggal 24 Oktober . Tapi kapalnya tetap stenbay jika ada kebutuhan Ia siap layani.
Jadi lanjut Johny, kapal pengganti Cantika untuk rute Kupang-Kalabahi dan sebaliknya, sudah saya siapkan namun masih menunggu waktu yang tepat sampai kondisi masyarakat sudah aman dan tenang baru akan diturunkan kapal baru pengganti KFC Cantika.
Menurutnya, untuk sementara kapalnya tetap stenbay jika ada kebutuhan Ia siap layani dan selalu koordinasi pihak pemerintah propinsi maupun kabupaten. Sebab musibah dan penderitaan yang dialami oleh saudara -saudara di perairan naikliu merupakan musibah saya juga. Sebagai ketua umum asosiasi pengusaha kapal penumpang indonesia(APKAPI) Ia sesali kenapa ada penumpang yang tidak terdaftar dimanifest. Kenapa tidak beli tiket di loket? Menurutnya, tidak ada yang namanya overload atau penumpang melebihi dari kapasitas, karena kapal Cantika tersebut kapasitas penumpangnya 411 orang.
” Ada beberapa kapal cepat saya yang beroperasi di Kupang NTT bukan semata-mata mencari keuntungan tapi juga membantu masyarakat.Kalau dihitung biaya tiket sesuai aturan satu jam perjalanan 75 ribu ,nah kalau enam jam perjalanan maka sekitar 450 ribu ,namun tiket Kupang Kalabahi kami cuma kasi bandrol 265 ribu. Jadi bukan saya mau cari untung .Jika ada penumpang yang tidak terdaftar di manifes Sangat disayangkan karena kemungkinan kehilangan asuransi jasa Raharjanya” kata Johny.
Dia mengucapakan atas nama karyawan dan karyawati PT PDI dan Cantika exspres Saya turut berbelasungkawa atas peristiwa yang dialami saudara-saudara saya yang ada di pulau Alor . Semoga keluarga Korban yang meninggal dalam musibah tersebut selalu diberikan ketabahan, kekuatan dan kesabaran. Karena peristiwa ini tidak semua orang menginginkannya. Keluarga korban yang berduka adalah duka saya juga .Kita berdoa dan berharap agar korban yang belum ditemukan bisa ditemukan oleh tim Basarnas, kata Johny yang mengaku sebagai pengurus salah satu Gereja di Ambon. ***