KALABAHI, metroalor.com- Penjabat(PJ) Bupati Alor, Zeth Soni Libing, rapat bersama Camat, Lurah dan para Kepala Desa Se-Kabupaten Alor untuk uk membahas angka stunting yang meningkat di kabupaten Alor, pada Kamis 1/2/24 ,diaula lantai tiga kantor bupati Alor.
Dalam arahannya Libing minta kepada seluruh camat dan kades, setiap bulan arahkan masyarakat ke Posyandu dan pastikan semua warga harus ke posyandu. Karena ini persoalan kemanusiaan, masa depan daerah dan masa depan bangsa.
Jika ada pemimpin wilayah yang tidak sanggup mengatasi stunting, sebaiknya mundur dari jabatannya.
Bapak desa, lurah, dan camat, harus berperan aktif . Ini perintah presiden.
Ia juga minta Dandim dan Polres Alor agar mengerahkan Babinsa dan Bhabinkamtibmas ( Koramil dan Polsek) di desa agar membantu menggerakan masyarakat.
Kepala desa, lurah, maupun camat harus berada di wilayah masing-masing dan selalu turun ke masyarakat.Tidak boleh keluar dari wilayahnya masing-masing dengan alsan apapun itu, Harus ada komitmen dari setiap pemimpin wilayah untuk mencegah angka stunting , tandasnya.
Dandim 1622 Alor Letkol Inf. Amir Syarifudin., dalam arahannya mengatakan, jika stunting tidak dicegah angkanya akan naik turun.
Menurutnya, Pekerjaan seorang kepala wilayah tidak terlepas dari persoalan stunting. Kalau tidak mengerti cara atasinya tanya kepada tenaga medis di Puskesmas. Kita tidak bisa mengatasi kalau tidak tahu akar masalah stunting ini dan persoalan akan terus muncul, tandas Dandim.
Persoalan stunting tidak hanya diserahkan kepada ibu-ibu PKK tapi ada intervensi dari kepala wilayah,.
Artinya, persoalan stunting bukan hanya dibebankan kepada ibu-ibu tapi ada peran dari bapak-bapak juga.
Satu orang Babinsa punya tugas di beberapa desa, dan belum tugas-tugas yang lain.Jadi jangan hanya harap pada Babins tapi kita semua harus bekerja sama mengatasi stunting, jelasnya.
Sementara itu, Wakapolres Alor, Kompol Jamaluddin., minta Camat Alor Barat Daya(Abad) agar mengecek kembali data stunting.
Pasalnya, pada tahun 2023 ada 35 anak stunting di kecamatan Abad yang diasuh oleh Perwira dan Kapolres Alor lalu dikembalikan ke orangtua, karena dinyatakan bebas stunting. Namun di tahun 2024 ada peningkatan angka stunting lagi .
Ko, susah dapat angka yang pasti ya ?,
“Kami tidak punya kepentingan lain, selain kepentingan daerah ini. Kami minta kerja samanya untuk penanganan stunting,” kata Wakapolres.
Sebelumnya, mengawail rapat tersebut Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Alor, dr. Farida Ariyani menyampaikan data stunting di tahun 2023 dan bulan Januari 2024.
Angka stunting di Kabupaten Alor tahun 2023 berjumlah 1.773 anak dan tahun 2024 dari 1 Januari – 31 Januari 2023 pukul 12.00 Wita sebanyak 2.077 anak.
Kunjungan ke Posyandu untuk penimbangan kehamilan, dan berat badan anak sejak September-Januari 2024 di bawa 80 persen, kehadiran rata-rata cuma 60 persen saja.
Kedepan, kata Farida , penimbangan dilakukan setiap bulan dari Februari 2024 dan ditargetkan kunjungan masyarakat ke posyandu masing-masing bisa capai 100 persen.(Wanka)