84 Peserta SPPG Dari Yayasan AMS Ikuti Pelatihan Keamanan Pangan Siap Saji

KALABAHI, metroalor.com- Sejumlah 84 Peserta dari tujuh satuan Pelayanan pemenuhan kebutuhan gizi (SPPG) dibawa payung yayasan Abdi Mulia Sejahtera( AMS) mengikuti pelatihan keamanan pangan siap saji bagi penjamah pangan yang diselenggarakan oleh yayasan AMS bekerja sama dengan dinas kesehatan kabupaten Alor yang berlangsung di SPPG Dulolong, desa Dulolong, kecamatan Alor Barat Laut(ABAL) pada 25/10/25 .

Dalam sambutan pembukaan ketua yayasan AMS,Mulyawan Jawa mengatakan , tugas peserta yang bekerja di masing-masing SPPG adalah tugas yang mulia dan tugas pemanfaatan harus di lakukan dengan penuh tanggung jawab.Sebab itu ,kegiatan pelatihan ini sangat bermanfaat dan penting. Karena masing-masinh individu dalam melaksanakan tugas harus benar-benar bertanggung jawab.Artinya, tidak lalai dan absen dalam memberikan pelayanan kepada anak-anak bangsa di daerah ini .

Oplus_16908288

Untuk itu di perlukan ilmu , maka hari ini semua peserta harus serius untuk mendengar dengan cermat dari semua pemateri untuk kepentingan individu agar bisa bertanggung jawab didunia maupun diakhirat pada masing-masing pekerjaan.
Jika dalam melaksanakan tugas lalu mengakibatkan hal-hal yang tidak diduga terjadi maka kita semua pelaksana merasa berdosa didunia dan diakhirat , tandasnya.

“Harapan pembina, walau di bawah terik matahari yang panas dan didalam ruangan ini tidak mematikan semangat kita untuk mengikuti kegiatan pelatihan ini.agar materi yang disampaikan pemateri dari dinas kesehatan dapat menjadi pelajaran, dalam melaksanakan tugas-tugas di masing-masing SPPG”, kata Mulyawan.

Sementara kepala bidang kesehatan masyarakat pada dinas kesehatan kabupaten Alor, Beni Wisang dalam sambutannya mengatakan, berterimakasih pada yayasan AMS yang melaksanakan kegiatan pelatihan ini karena secara aturan sangat memungkinkan sehingga Penjamah akan belajar bersama-sama cara menyajikan mulai dari proses awal sampai distribusi secara benar dan higenis.

Oplus_16908288

Oleh sebab itu, kami dari dinas kesehatan akan melatih memberikan pengetahuan serta pemahaman terhadap pangan yang kita olah itu menjadi sebuah produk yang di konsumsi oleh anak-anak dan balita agar tidak berbahaya.

Jika ada kejadian luar biasa ( KLB) yang teman-teman saksikan pada bulan lalu di Kupang, TTS dan di tempat lainya di media, semoga hal itu tidak terjadi di Alor .

Jadi para peserta perlu dibekali dengan pengetahuan agar mulai dari bahan mentah, lalu diproses dan distribusi kepada penerima semuanya itu perlu pengetahuan, sebagai seorang penjamah makanan.
Ini momen yang sangat tepat untuk berdiskusi tentang bagaimana cara mengambil bahan mentah lalu mengelolah kemudian distribusi untuk menghindari KLB .

Dinas Kesehatan sebagai perantara jadi jangan takut ketika kami datang ke masing-masing SPPG untuk melihat atau inspeksi kesehatan lingkungan (IKL) di dapur . Disarankan agar setiap SPPG harus terbuka mulai dari pintu depan sampai kebelakang. Karena Dinas kesehatan sebagai penyelamat ketika ada kejadian keracunan. Misalnya, Ketika ada KLB kami sudah bisa mendeteksi apa penyebabnya. Sebab tidak semua keracunan berasal dari makanan tapi bisa juga pada hal-hal lain , terang Beni .

Oplus_16908288

” Hari ini teman-teman peserta harus konsentrasi pada materi dan bersertifikat. Sehingga pemahaman tentang pengolahan makanan dari awal sampai siap saja benar-benar tidak tercemar”, tandasnya .

Sementara itu Kepala desa Dulolong, Samsudin Jawa merasa bersyukur karena SPPG bisa ada di desa dulolong. Oleh sebab itu, Ia minta agar pelatihan ini dapat bermanfaat bagi setiap peserta SPPG .

Untuk diketahui ,peserta pelatihan keamanan pangan siap saji diikuti oleh masing-masing SPPG setiap SPPG mengirim peserta 7- 12 orang . Mulai dari SPPG bukapiting kecamatan Alor timur laut hingga SPPG desa Dulolong. Pelatihan ak dilaksanakan dua gelombang , untuk periode berikut akan mengalirkan peserta yang belum ada saat ini .***