Dispar Alor Terapkan Prokes Ketat Pada Festival Dugong.

Dinas Pariwisata (Dispar) Kabupaten Alor sebagai instansi teknis akan menerapkan protokol kesehatan( Prokes)secara ketat pada acara festival dugong di Mali kelurahan kabola kecamatan kabola , kabupaten Alor .
Panitia atau peserta maupun pengunjung yang hadir di lokasi pantai wisata Mali sudah harus memiliki sertifikat vaksin pertama, atau setidaknya harus melaksanakan rapid test 2 X 24 jam masa berlakunya sebelum masuk di arena festival .
Festival yang akan berlangsung dua hari yakni 18 dan 19 Oktober akan di buka oleh gubernur NTT Viktor Laiskodat .
Demikian di jelaskan oleh kepala Dinas Pariwisata Kabupaten Alor, Ripka Jayati Obidje melalui Kepala Bidang Pengembangan Destinasi Pariwisata pada Dinas Pariwisata Kabupaten Alor, Marsel Bili kepada Wartawan di Pantai Wisata Mali, pada Kamis 14 Oktober 2021.
Menurut Marcel, semua persiapan sementara di benahi di pantai wisata Mali ini.
Pantai wisata Mali ini merupakan pusat lokasi berlangsungnya pagelaran ajang pariwisata tahunan festival panggil dugong. Pagelaran kali ini merupakan tahun kedua berlangsungnya festival panggil Dugong.
Sejumlah kegiatan unik dan kreasi serta ritual adat telah disiapkan untuk memeriahkan festival yang menyedot banyak pengunjung.
Berbagai persiapan telah di lakukan panitia untuk mempercantik pantai wisata Mali . Antara lain, penataan tanaman dan spot taman serta sarana-prasarana. Selain itu, pihaknya telah menyiapkan panggung utama, lokasi ritual, lokasi perlombaan, serta tempat aktivitas UMKM.
Nanti pada tanggal 18 kata Marcel, akan dimulai dengan berbagai kegiatan perlombaan antara lain, lomba perahu hias yang diikuti nelayan di sekitar pantai Mali, Maimol, dan Wolatang. Lomba ini akan dikuti sekitar 50 nelayan.
Selain itu lanjut Marsel, ada juga lomba tarik tambang perahu. Yang akan di ikuti oleh OPD Pemkab Alor dan 3 Kecamatan terdekat yakni , kecamatan Teluk Mutiara, Kabola, dan Alor Tengah Utara. Selanjutnya ada lomba dayung perahu kano dengan peserta SMA dan SMK di Kota Kalabahi dan SMK di Mebung dan Kabola.
Lomba menarik berikutnya adalah melukis mural dengan tema pariwisata. Pelukis handal di Kabupaten Alor akan melukis di media dinding pagar tembok pantai wisata Mali.
Selanjutnya tanggal 19 Oktober, kata Marsel, merupakan acara puncak festival dugong. Dengan beberapa acara yakni,ada ritual adat untuk pengamatan ikan (dugong). Ritual ini sebagai ungkapan syukur kepada Sang Pencipta karena dugong tersebut bisa jinak dan berada di perairan laut Kabola, sekaligus mohon doa dan dukungan Leluhur untuk keberlangsungan dugong itu sendiri, sehingga membawa berkat bagi daerah dan masyarakat, tutur Marcel .(yus)

Respon (2)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *