Kalabahi, Sesuai pemantauan dan monitoring penanganan proyek infrastruktur pasca badai Seroja bersama tim dari satgas penanganan bencana propinsi NTT dan NTB, dari kementerian Pekerjaan umum dan perumahan rakyat RI di beberapa titik lokasi yang meliputi berbagai sektor antara lain, Sumber daya air yang menangani bendung-bendung, dan Bina marga yang tangani jembatan.
Monitoring yang di lakukan satgas tersebut untuk memastikan progres fisik, dan melihat kondisi lapangan dari
proyek infrastruktur jalan dan jembatan serta perumahan yang dikerjakan oleh salah satu badan usaha milik negara (BUMN) PT Pembangunan Perumahan (PT PP).
Dari pantauan tersebut, bendung malaipea dan mainang terjadi kerusakan lagi akibat hujan serta banjir yang melanda daerah tersebut pada akir september lalu. Bendung yang sementara dikerjakan dialur sungai lama tidak utuh lagi, karena banjir membuka alur baru lagi.
Demikian diungkapkan kepala dinas perumahan permukiman dan pertanahan kabupaten Alor, Domi Salmau, ST ketika di temui media di ruang kerjanya pada 25/11/21.
Dari pemantauan dilapangan sepertinya bendung yang sebelumnya telah di kerjakan sudah rusak akibat banjir beberapa hari yang lalu sehingga air membuka alur baru di sungai tersebut. ” Sebenarnya ini kapasitas orang PU yang harus bicara, namun kebetulan saya juga ikut dalam monitoring tersebut maka tidak apa- apa saya bicara” ujar Domi.
Hasil pemantauan dilapangan, Satgas minta pemerintah kabupaten segerah melakukan penanganan darurat untuk normalisasi sungai.” Namun saya tidak berkompeten maka saya juga tidak bisa menjawab saat itu ” terang Domi.
Sementara pemantauan di bendung Tuleng dan lembur progres cukup bagus. “Kebetulan saja curah hujan yang tinggi dan banjir waktu itu, tidak berdampak pada dua bendung itu. Sehingga pihak pelaksana PT PP Optimis bisa rampung dalam tahun ini”, kata Domi.
Kemudian pemantauan berlanjut di jembatan irauri dan jembatan Padang panjang, di kecamatan Alor timur sementara dikerjakan fondasinya. Untuk material rangka baja untuk jembatan tersebut, semuanya sudah tersedia di lokasi tinggal dipasang. Memang ada informasi, akibat hujan dan banjir waktu lalu itu, material untuk jembatan di Irauri sudah tersapu bersih oleh banjir, namun pihak pelaksana siap untuk kerjakan lagi. ” PT PP juga bertekad selesaikan jembatan tersebut pada bulan Desember ini . Memang kontraknya dalam tahun anggaran 2021 sudah harus final namun Masi lihat kondisi dilapangan lagi ” sebut Domi.
Sementara monitoring untuk pembangunan 386 unit rumah warga, dilima lokasi di pantar semuanya sementara di kerjakan. Untuk desa bunga Bali sedang dalam pemasangan Varissa atau pemasangan rangka betonnya.
” Secara keseluruhan semua materialnya untuk 386 unit rumah sudah on-site di bakalang tinggal pendropingan saja. Memang ada sedikit kendala soal jalan, namun sudah bisa diatasi ” turur Domi.
Sementara di desa Kaleb, Nule dan Adiabang ada beberapa rumah yang sudah rampung dan sebahagian lagi selesai pengatapan. Namun ada satu blog yang sementara masih dalam penggalian untuk membuka lahan perumahan karena di lahan tersebut penuh dengan material batu-batu.
Sedangkan untuk desa lalafang dan Tamak sementara pematangan lahan untuk pembangunan rumah tahan gempa tersebut.
“Jadi untuk pembangunan perumahan tiga lokasi sudah dibangun sedangkan dua lokasi masih dalam pematangan lahan.namun mungkin juga sudah ada aktifitas dilapangan karena sudah beberapa hari yang lalu kami lakukan monitoring” kata Domi.
Ada empat sektor yang sementara eksen dipantar yakni, Perumahan, cipta karya yaitu, air minum dan sanitasi, sumber daya air menyangkut sumber air baku saja, perpipaan dan bina marga membantu penanganan jalan.
Kontraknya pekerjaan dalam tahun ini, tapi kondisi dilapangan sepertinya agak terlambat.” Jangankan kita di Alor di Flores saja mungkin punya kendala yang sama”, tandas mantan staf ahli Bupati itu. ***