Ekbis  

Dandim 1622 Alor dan Kadis Pertanian Tinjau Optimasi Lahan Sawah

Kalabahi,metroalor.com– Dandim 1622 Alor,Letkol Inf. Amir Syarifudin, SH bersama kepala dinas(kadis) pertanian dan perkebunan, Yustus Dopong Abor, SP meninjau optimalisasi lahan sawah di desa tominuku, kecamatan Alor tengah Utara pada Kamis 23 februari 2023.
Peninjauan di lakukan untuk mendukung program pemerintah Alor kenyang, Alor sehat dan Alor pintar.

Turut hadir dalam kegiatan tersebut yakni,
Pasi pers, Kapten Arm I Gusty Ngurah Tri Hartana, Pasi Log, Kapten Inf Samuel Ulle, Pasi Ops, Letda Inf Matias Modok dan kepala Desa, Tominuku, Bapak Mateos Lakama dan 55 orang warga  masyarakat

Dandim 1622 Alor. Letkol Inf Amir Syarifudin SH, dalam sambutanya mengatakan, kehadiran kami kodim 1622 di desa ini bukan untuk menakut-nakuti,tapi menjadi motifasi buat masyarakat di desa ini.  Kami datang kesini untuk membantuh pemerintahan Daerah karena karena kami tidak punya lahan.

TNI bersama warga desa tominuku ,kec Alor Tenga utara, kab alor

Ketika Bapak dan mama  tidak maksimal mengelola lahan maka akan berpengaruh pada pembangunan  di daerah ini. Selain itu, jika  tidak maksimal dalam menggunakan aset atau manfaatkan aset akan berpengaruh juga  pembangunan Daerah ini.  Bapak dan mama punya peran  yang besar terhadap masyarakat yang ada di Maritain,  di Kalabahi, bahkan  masyarakat yang ada di seluruh Kabupaten Alor, jelas Dandim Sarifudin.

Jika tidak  maksimal kerja maka beras akan langkah, maka pemerintah  datangkan dari luar, akibatnya uang kita keluar lalu pembangunan kita  terhabat.

“Oleh sebab itu,  kami datang kesini untuk menarik dan mendorong,  akan mendatangi rumah kalau Bapak dan mama tidak  datang di Lahan, kalau mendorong kita cuma berdiri di pinggir sawah dan mendorong masuk ke sawah dan berkerja sama, kata Dandim.
Saya minta pada anggota agar punya target .Kalau masyarakat cuma bisa  empat ton, kalian  harus bisa  tujuh ton,” tandas Dandim.

Saat kesadaran itu muncul, maka kita bisa merevolusi mental kita, jangan sampai mental- mental kita di jaja, ada Bapak TNI baru gerak, itu berarti mentalnya di jaja, tidak ada kesadaran dari diri sendiri ,pungkas Dandim.

Sementara itu Sambutan, Kepala Dinas Pertanian dan Perkebunan, Yustus Dopong Abor dalam sambutannya mengajak warga untuk manfaatkan lahan yang ada untuk tanam padi ,jagung dan sayuran .  “Jangan sering  beli beras di kios tapi usaha lahan sawa yang sudah ini  untuk kebutuhan sehari- hari dan  untuk peningkatan ekonomi rakyat “, ujar Yustus.

Dandim dan kadis pertanian dan kepala desa tominuku

Pemerintah akan turun tangan ketika ada kesulitan antara lain membantu , bibit, pupuk, dan alat pertanian lain yakni   pacul, traktor dan lain-lain.
Tempat  ini bukan  baru kita mulai membuka lahan tapi sudah dari dulu . Jika kesulitan air pemerintah buat irigasinya  tapi tergantung warga masyarakat  mau kerja atau tidak, tandasnya.

Karena itu Ia minta warga yang punya lahan tidur yang tidak terurus ,tapi bersama-sama untuk  garap kembali untuk tanam sayuran, jagung dan lainnya.

Kalau bapak-mama  dapat hasil banyak,  pemerintah siap membeli,  berapa Tonpun, pemerintah siap. Seperti di Lantoka setiap tahun kita membeli 100 Ton, dengan harga 1 kg  Rp 5000. Jika Masi gabah tentu  pemerintah belih dengan harga yang beda.

“Pemerintah bekerja sama dengan TNI untuk menghidupkan kembali lahan-lahan yang tidur. Jadi jangan marah jika TNI  jemput di rumah masing-masing, memang sedikit  paksaan supaya lahan ini bisa di gunakan dan bisa di manfaatkan”, ujar Yustus

Kepala Desa, Tominuku, Mateos Lakama dalam sapaannya mengucapkan terimakasih kepada Dandim 1622 Alor dan jajarannya dan kepala dinas pertanian dan perkebunan yang telah mendampingi Warga desa untuk optimalisasi lahan di desa tominuku.

Menurutnya, di mainang atau desa welai selatan ada sekitar 41 ha lahan dan baru di kelolah sekitar 21 ha yang digunakan sebagai  lahan basah dan lahan kering sedangkan sekitar 20 ha belum dikelolah secara maksimal. Penyebabnya lanjut Mateos,  ada kepentingan perorangan,  debet air  berkurang ketika musim panas, dan yang ketiga sebahagian lahan tidak digarap sehingga menjadi sarang tikus untuk merusak tanaman .***