Berita  

Bupati Alor Tutup Kegiatan Sosialisasi Renkon BNPB

Kalabahi, metroalor.com- Bupati Alor Drs. Amon Djobo, M.AP, dalam arahan ketika menutup kegiatan sosialisasi rencana kontigensi (Renkon) BNPB pada 24/8/23 di hotel simponi mengatakan, Bencana ini datang tanpa pemberitahuan, oleh sebab kita harus selalu siaga dan waspada.

Menurutnya,Deputi dan teman-teman dari BNPB dan World Bank sudah datang membantu kita, memberikan pemahaman kepada kita, maka jiwa raga kita dan keluarga harus kita selamatkan.

Bupati dua periode ini minta materi yang sudah disampaikan harus diikuti dengan baik. Kita sebagai salah satu daerah bencana, kesiapsiagaan itu perlu, jadi peserta yang sudah dilatih ini, bisa meneruskan kepada masyarakat, agar semua bisa tau dan selalu siap siaga.

Deputi Bidang Pencegahan BNPB Dra. Prasinta Dewi M.A.P., kepada media mengatakan, merasa senang karena bisa hadir di Alor . Kegiatan ini dilaksanakan pada 17 Provinsi dari 30 Kabupaten/Kota.
Kegiatan ini adalah Pra Bencana pada saat bencana dan Pasca Bencana.

“Adapun hal yang perlu dilakukan pada saat bencana (Pra Bencana) yaitu Investigasi sebagai bentuk kegiatan untuk mengurangi resiko, mengurangi dampak bila terjadi bencana,” ujarnya.

Hal twrsebut telah tertuang melalui Program Indonesia Disaster Resilience Inititives Project (IDRIP) berkerja sama dengan TIM World Bank untuk melakukan beberapa kegiatan diantaranya Goesite Tanggu Bencana (Gestana), Pusat Pengendalian Operasi Pengulangan Bencana (Posdalops), selain itu menyampaikan Rencana Kontigensi (Renkon) dan lainnya agar dapat memperkuat masyarakat menjadi tanggu dalam menghadapi bencana, tutur Prasinta.

Menurut Prasinta, sebanyak 53 ribu Desa berada di rawan bencana termasuk Kabupaten Alor, untuk itu dari 30 Kabupaten/Kota yang dilakukan kegiatan tersebut hanya untuk bersinergi dengan BMKG, khususnya lebih ke peringatan dini.

Renkon ini direncanakan akan menjadi rencana operasi di tingkat bencana terjadi, maka perlu adanya kolaborasi Pentaheliks dengan semua unsur Pemerintah Daerah (Pemda) dari berbagai stakeholder.

Renkon di Alor tidak ada kendala, karena itu kami berterima kasih kepada semua masyarakat yang mendukung kegiatan saat berlangsung. Dengan kegiatan ini memudahkan kita mengurangi bentuk-bentuk resiko bencana , sebab Indonesia masuk urutan ke 38 dunia dengan ancaman bencana tinggi.

“Kami berharap agar masyarakat Alor ikut mendukung dan memelihara, mamahamj dan bisa membaca rambu-rambu telah terpasang”, kata Prasinta.

Acara penutupan diakhiri dengan Pengesahan dan penandatanganan Dokumen Renkon,oleh Bupati Alor dan Deputi Pencegahan BNPN sekaligus menyerahkan dokumen tersebut ke Pemkab Alor. (Wanka)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *