KALABAHI, METROALOR.COM- Pemerintah Daerah Kabupaten Alor, secara resmi melakukan acara pelepasan Drs. Amon Djobo, M.A.P., dan Imran Duru, S.Pd., (Alm) dalam jabatan sebagai Bupati Alor dan Wakil Bupati Alor, pada 4/11/23 di rumah jabatan Bupati Alor .
Pelaksana harian(Plh) bupati Alor, Drs.Soni O.Alelang dalam sambutanya mengatakan, jabatan Bupati yang diemban bapak Amon Djobo telah berakhir pada tanggal 3/11/23 pukul 00:00 WITA. Pada detik-detik terakir pak Amon, kata Soni, masi sempat memberikan arahan kepadanya untuk menjalankan amanat rakyat dan tanggung jawab sebagai Plh bupati sampai ada pelantikan pejabat bupati.
Atas nama pemerintah daerah(Pemda) kami menyampaikan ucapan terima kasih kepada pak Amon Djobo sekeluarga dan pak Imran Duru (alrm) sekeluarga atas dedikasi, pengabdian selama memimpin daerah ini sampai pada hari ini. Atas Budi baik serta pengajaran dan pengalaman selama menjabat kiranya dapat diambil hikmahnya untuk kelanjutan pembangunan daerah ini.
Sebelum Pemda mengantarkan kembali kepada keluarga keduanya yang disebut , mantan bupati dan wakil bupati ini akan dikukuhkan sebagai tokoh dan panutan orang tua Alor, oleh beberapa tokoh masyarakat dari perwakilan beberapa kecamatan, terang Soni.
Sementara itu, Amon Djobo dalam sapaannya mengatakan, Hari ini resmi saya dan mama Duru (Istri Alm. Imran Duru) bersama keluarga telah mengakhiri masa jabatan sebagai Bupati dan Wakil Bupati Alor dua periode pimpin daerah ini.
Menurutnya dibawah tenda sukacita ini, hajatan yang dilakukan Pelaksana harian(Plh) bupati Alor , Soni Alelang bersama Pemerintah Daerah (Pemda) Alor, dan Man Singsh selaku pimpinan DPRD Alor, yang dihadiri Forkompinda, Komisaris utama Bank NTT, BUMN, BUMD dan teman-teman OPD.
“Mulai Hari ini saya dan keluarga, bapak Imran dan keluarga akan mulai tugas baru, sebagai masyarakat bisa. Saya bersama istri dan anak, mama Duru bersama anak-anak kami dilepas Pemda Alor, tokoh-tokoh masyarakat, tokoh agama termasuk teman-teman Camat dan masyarakat yang hadir mewakili masyarakat Alor yang berjumlah sekitar 207.000 jiwa,
kami akan masuk dalam satu tahapan hidup yang baru sebagai masyarakat biasa”, tuturnya.
Selama kurang lebih sepuluh tahun Ia bersama Bapak Imran Duru (alm) menjadi Bupati dan Wakil Bupati Alor, setiap saat selalu berada di tengah-tengah masyarakat untuk memgabdi bagi daerah ini, dan kadang merasakan duka dari pada sukanya, tandasnya
” Saya tidak perna menempatkan diri sebagai Bupati, hanya masyarakat daerah ini sangat luar biasa, sehingga menghargai pemimpinnya dan menempatkan saya sebagai Bupati, karena saya selalu bersama masyarakat dalam kehidupan sehari-hari.
Apa yang mereka makan dan minum itu adalah makanan dan minuman saya, sekalipun minuman tersebut air kotor itulah minuman saya juga karena itu ,ketika orang sebut saya Bupati, saya sendiri merasa risih”, ujarnya.
Sebenarnya sekitar Sepuluh tahun ia anggap sebagai persahabatan, pertemanan, persaudaraan saja, bukan sebagai Bupati. Karena itu, bagi pimpinan Forkompinda, anggota DPRD Bapak sekda jika dalam tugas ada hal yang kurang berkenan bersama Bapak Imran, Ia mohon maaf. Sementara untuk seluruh jajaran birokrasi Ia juga minta maaf jika dalam Canda ada kata-kata kasar, marah dan Maki , ujarnya.
Dikatakannya , Semua yang dilakukan hanya untuk kepentingan dan kemasalahatan daerah ini dari sisi tugas dan fungsi saat pimpin daerah ini.
Ia menyampaikan ucapan terimakasih kepada orang-orang tua dan tokoh masyarakat dengan niat tulus telah menjadikan Ia dan Bapak Imran Duru sebagai orang yang dituakan di daerah ini.
Dia menyampaikan ucapan terima kasih atas dukungan dan topangan kepada seluruh masyarakat selama kurang lebih sepuluh tahun pimpin daerah ini
Banyak harapan masyarakat mulai dari Timur sampai Barat, Utara sampai Selatan, masyarakat yang berada di gunung, pantai maupun di lembah hingga belakang gunung dan pulau-pulau, yang belum memenuhi semua harapannya dengan baik, karena berbagai keterbatasan, tapi sesungguhnya masyarakat selalu ada pada hati kami sendiri.
Masa jabatan seorang pemimpin bukan soal lama atau baru ,tapi apakah pemimpin tersebut bisa tau kebutuhan masyarakat dan bisa naik dan turun gunung untuk melayani masyarakat dengan baik atau tidak .
Bukan soal sepuluh tahun atau empat tahun pimpin daerah, tetapi apa yang pernah dan sudah di buat untuk mengantarai kekurangan dan kesenjangan yang dihadapi masyarakat.
Kenangan yang sangat baik dan indah selama keluarga Djobo dan Duru ketika kami ada ditengah-tengah masyarakat.
Selain itu, acara yang dibuat Pemda Alor hari ini merupakan kesan dan nilai yang baik untuk kami masuk pada satu kehidupan yang baru yaitu hidup ditengah masyarakat.
Dikisahkannya, kurang lebih 35 tahun yang lalu saya menjadi pembantu rumah tangga di rumah jabatan Bupati Alor, ketika Jack Djobo menjabat Bupati Alor dan saat ini saya juga menempati rumah jabatan sebagai bupati karena keberkatan Tuhan untuk pimpin daerah ini. Dan selama ini kami tidak perna merasa diri sombong, angkuh tapi selalu berada di tengah masyarakat.
Sebenarnya masa jabatan Bupati dan wakil bupati sesuai Undang-Undang berakhir pada tanggal 31 Desember 2023, namun Saya maju sebagai Caleg Anggota DPRD Provinsi, maka saya mengajukan permohonan berhenti dari jabatan Bupati atas permintaan saya sendiri.
Dan sesuai SK Pengesahan Kementrian Menteri Dalam Negeri,
jabatan serta hak dan kewajiban sebagai bupati berakhir
pada tanggal 04 Nopember 2023, setelah ditetapkanya daftar calon tetap(DCT) anggota dewan perwakilan rakyat., jelasnya.
“Sebagai seorang pamong praja, dan juga seorang birokrasi tulen selalu mematuhi aturan yang diatur pemerintah pusat sampai daerah, untuk itu, kekuasaan saya sebagai seorang Bupati Alor berakhir tanggal 04/11,/23 pukul 12.00 WITA”, tandasnya
Ia mengajak kepada seluruh masyarakat untuk mendukung Sekertaris Daerah (Sekda) Soni Alelang selaku Plh. Bupati Alor. walaupun cuma beberapa minggu saja namun itu menjadi kehormatan dan kebanggaan daerah ini, bahwa ada putra-putra alor terbaik yang masih dapat penghargaan oleh pemerintah pusat hingga menunggu waktunya Penjabat Bupati dilantik .***
