Berita  

ABAD Dapat Rp 5 Miliar untuk Bangun Sektor Pendidikan, Kesehatan, dan Air Bersih

Oplus_131072

ABAD, metroalor.com – Pemerintah Kabupaten Alor di bawah kepemimpinan Bupati Iskandar Lakamau dan Wakil Bupati Rocky Winaryo terus menunjukkan komitmennya dalam membangun daerah, khususnya wilayah pedesaan.Untuk itu, Pemkab alokasikan anggaran sebesar Rp 5 miliar untuk pembangunan di Kecamatan Alor Barat Daya (ABAD), dengan fokus pada sektor pendidikan, kesehatan, dan air bersih.

Demikian disampaikan Bupati Iskandar dalam kunjungan kerja (kunker) program seratus hari kerja di Kecamatan ABAD, Jumat 25/4/2025, Bupati Iskandar mengatakan, kendati dana sebesar Rp 64 miliar ditarik kembali oleh Pemerintah pusat, Namun pihaknya tetap berupaya mengalokasikan anggaran untuk kecamatan ABAD, demi kesejahteraan masyarakat.

“Meskipun sejumlah anggaran ditarik oleh pemerintah pusat, kami bersama DPRD tetap berupaya menyediakan anggaran untuk membangun berbagai sektor prioritas di pedesaan”, ujar Lakamau.

Selama kepemimpinan lima tahun ke depan, Bupati Lakamau mengusung program strategis bertajuk “Gerbang Timur”.
Menurutnya,Gerbang Timur merupakan singkatan dari Gerakan Membangun menuju Pintu Masuk Kesejahteraan. Sementara “Timur” dimaknai sebagai Hati, Inovasi, dan Ilmu Pengetahuan untuk Kemakmuran.

“Kita ingin menjadikan Kabupaten Alor sebagai daerah yang aman, damai, sejahtera, berkualitas, dan maju dalam semangat Alor Berkemas, yaitu bersiap-siap maju’,” tambahnya.

Mantan Camat Alor Tengah Utara menyoroti tingginya angka stunting di Kecamatan ABAD. Oleh karena itu, Pemkab Alor akan menjalankan Gerakan Menimbang, gerakan orang tua asuh untuk memastikan generasi muda tumbuh sehat.

Selain itu, angka kemiskinan juga masih menjadi tantangan besar, mencapai 22 persen dari total 250 ribu penduduk Kabupaten Alor. Artinya, sekitar 40 ribu jiwa masih hidup di bawah garis kemiskinan.

Alokasi Anggaran Pembangunan Kecamatan ABAD sebesar Rp 5 miliar diantaranya, pengadaan mebeler dibeberapa sekolah yakni, SD GMIT Wolwal senilai Rp 40 juta, SD Negeri Kofola Rp 40 juta, SD Negeri Hopter Rp 40 juta, SD Negeri Probur II Rp 40 juta dan SMP Negeri Morba Rp 50 juta.

Selain itu, ada juga Pembangunan ruang kelas baru SMP Negeri Morba dengan anggar Rp 440 juta, Rehabilitasi dua ruang kelas SD GMIT Wolwal Rp 200 juta, Pengadaan alat permainan edukasi di PAUD Adven Alor, Desa Moramam Rp 47 juta, PAUD IN I Pintumas Rp 47 juta dan Pengadaan perangkat Starlink untuk daerah tanpa jaringan internet demi menunjang kebutuhan pendidikan anak-anak sekolah.

Pemkab Alor juga mengalokasikan dana untuk Puskesmas Moru Rp1,4 miliar lebih, Puskesmas Probur: Rp 504 juta, Pembangunan rumah tenaga kesehatan Probur sebesar Rp 500 juta, dqn juga Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM) untuk Desa Moramam dengan anggaran Rp1,3 miliar lebih dan Desa Halerman Rp 330 juta, terang Bupati Lakamau.

Sementara itu, Ketua DPRD Alor, Paulus Brikmar, dalam sambutannya , mengajak masyarakat agar tidak berkecil hati dengan adanya penarikan dana pusat.

“Kami di DPRD tetap komitmen untuk bekerja sama dengan Bupati dan Wakil Bupati menjawab setiap tantangan pembangunan. Meski anggaran pusat ditarik, kita tetap bergerak,” kata Paulus.

Oplus_131072

Ia juga menambahkan bahwa saat ini Kecamatan ABAD terdiri dari 12 desa induk dan tiga desa persiapan yang telah diverifikasi secara administratif dan akan menuju status sebagai desa definitif.

Camat ABAD, Yapi Nikodas Hinglir, dalam sapaanya mengatakan, kondisi wilayahnya cukup terkendali, namun masyarakat menghadapi masalah akibat gagal panen dan stagnasi pembangunan infrastruktur. Hal ini memengaruhi penghasilan para tukang dan pekerja proyek.

Namun kata Yapi, wilayah ABAD kini memiliki lima perusahaan penanaman modal asing yang berhasil menyerap sekitar 400 tenaga kerja lokal, antara lain PT Tom menyerap tenaga 76 orang, PT Alami Alor (pariwisata) 35 orang,PT Tanjung Siram Resort – 27 orang, PT Cendang Indoperals (mutiara) 176 orang, PT Alor Mutiara (investasi asal Amerika) dengan tenaga kerja 19 orang karyawan.

Kecamatan ABAD merupakan salah satu daerah yang rawan akan bencana longsor dan banjir, sehingga ia berharap pemerintah kabupaten dapat segera melirik masalah ini dalam rencana pembangunan ke depan.

Turut hadir dalam kegiatan tersebut Kapolres Alor AKBP, Nur Ashari, Dandim 1622 alor, Letkol.Inf,Amir Syarifuddin, SH, Kejaksaan negeri, Pengadilan negeri, Wakil Ketua DPRD Usman Suryono Plaikar, Anggota DPRD dari Dapil III Adi Gurgewen, Asisten III Marthen Moubeka, Pimpinan OPD, para kepala desa.(tim)