Ekbis  

Even Paralayang Bawa Berkah Bagi Masyarakat .

Dampak positif yang langsung di rasakan oleh masyarakat para penjual kuliner didua lokasi yakni, take off di bukit bedoe desa hulnani dan lokasi lending yang ada ditempat pengrajin tenun ikat dinas perindustrian di desa Alor besar, kecamatan Alor barat laut (ABAL) adalah, dalam sehari saja pemasukan mereka tembus satu-dua juta rupiah
Karena itu untuk even berikutnya kami akan persiapkan lebih baik lagi .
Walapun kegiatan ini baru pertama kali dilakukan, dan merupakan tahap awal maka kami sudah mengetahui titik kekurangan untuk di benahi pada even berikutnya .
Demikian di sampaikan oleh panitia paralayang Adi Gerimo dan dan Dani Manu kepada media pada 26/10/21 .
Menurut Adi Dan Dani, – Indonesia Adventure Festival (IAF), termasuk kegiatan paralayang, yang digelar tanggal 19 -23 Oktober 2021 lalu berjalan sukses walupun terkesan even tersebut dilakukan terburu-buru, tanpa persiapan yang matang khususnya anggaran.
“Walau keterbatasan anggaran namun kegiatan tersebut berjalan sukses atas usaha dan kerja keras panitia dan semua OPD yang terlibat di dalamnya” ujar Adi.
Dijelaskan Dani, Awalnya, kami mau kegiatan ini bisa berjalan dengan dengan baik namun ada beberapa kendala lagi . Seperti ,pesawat Hercules yang akan bawa rombongan atlet mendarat di Bandara Mali, batal. Padahal, semua persiapan di lakukan mulai dari bandara hingga tempat take off, dan tempat lending di pantai sebanjar, namun lanjut Dani, semua berubah , karena pesawat Hercules tidak bisa sampai ke Alor, hanya di Kupang dan lokasi lending pindah ke halaman tempat pengrajin tenun ikat, dinas perindustrian.
“Maka sekitar 170 atlit harus di melalui jalur laut dengan kapal cepat” kata Dani.
Dikatakannya, berkat dukungan dan sport dari asosiasi paralayang, gubernur NTT dan perangkatnya, Danlanud NTT, Bupati Alor dan semua organisasi perangkat daerahnya (OPD), Kapolres dan Dandim 1622 Alor, maka kegiatan ini sukses jalan dengan baik selama tiga hari, walau sedikit molor karena kondisi angin.
Menurut para atlit, kata Adi, mereka mengapresiasi bahwa pelaksanaan kegiatan festival paralayang berhasil.
Ini tantangan buat kami setelah pasca even ini. karena Gubernur NTT, Victor Bungtilu Laeskodat (VBL)dalam sambutannya ketika buka kegiatan tersebut menantang kami, kalau dapat kegiatan ini dibuat dengan rekor dunia di Bukit Bedoe Hulnani Alor tahun depan. Sehingga menurut Adi, untuk menjawab permintaan Gubernur VBL memang tidak mudah. Sebab panitia tentu mempersiapkan segala sesuatu dari awal dengan lebih baik lagi dari sebelumnya.
” Dengan skala even dunia tentu membutuhkan biaya yang besar.kegiatan kemarin saja, dana yang kami butuhkan sekitar 600 juta namun yang di realisasi cuma 200 juta lebih” ujar Adi .
Ini tantangan, tetapi kami optimis bahwa kedepan, kesiapan panitia akan kami maksimalkan.

Para atlit paralayang, dengan pemandangan dari bukit bedoe ,hulnani ,alor.

Karena kedepan kami sudah tahu apa-apa saja yang harus kami siapkan. Jadi untuk permintaan gubernur itu, walaupun tahun depan kami belum bisa jawab, tetapi tahun-tahun berikutnya kami pasti buat paralayang rekor dunia di Hulnani,” Adi.
Menurut Adi, pengakuan dua Jenderal TNI AU yang sempat hadir di Festival Paralayang, mereka berencana membangun Pos Angkatan Udara di Alor, sehingga perlu dukungan semua pihak agar bisa berjalan dengan baik.
Apalagi, kata Adi, event itu punya dampak atau income yang baik bagi ekonomi masyarakat bila dijalankan dengan baik. Ia mengemukakan bahwa ACM, juga sebagai ruang pertemuan, baik secara langsung maupun secara online/daring oleh para penjual aneka produk kreatif dengan pembeli sejagad. ACM juga sebagai market place untuk memasarkan produk kreatif secara langsung (offline) maupun secara online/daring.
Kegiatan paralayang yahun depan kami akan kolaborasi dengan Alor creatif marketing (ACM). Sebab kegiatan ini akan punya dampak income bagi ekonomi masyarakat sekitar.
“Setiap event ACM akan siarkan Online atau live show melalui official media partner dan media sosial seperti YouTube, Facebook dan Instagram,” ujar Adi.
Kami belajar dari kegiatan ini perdana ini sehingga kami sudah mengetahui semua kekurangan . kami sudah mengetahui titik kekurangan itu dimana saja. Dan ini memacu semangat kami untuk teknis pelaksanaan kegiatan tahun berikutnya kami akan lebih mempersiapkan secara baik,” tambah Linus Kia.***

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *