Aliansi Mahasiswa/i dari berbagai Universitas di Indonesia yang tergabung dalam Pejuang Muda Nusantara (PMN) ditugaskan menteri sosial Republik Indonesia,turun ke kabupaten Alor, NTT, untuk memvalidasi data masyarakat kecil yang memiliki potensi keunggulan yang kreatif.
Banyak masyarakat yang punya potensi keunggulan namun belum mendapat perhatian serius dari pemerintah.
Yusup Durto salah satu warga RT 008, RW 004, desa Moramam kecamatan Alor Barat Daya ( Abad) yang dikunjungi PMN merupakan salah satu pengrajin alat alat dapur yang ditemui dikediamannya di kalongbuku rabu,17/11/21 mengatakan, keahlian dalam mendesain alat alat dapur dari kayu dan tempurung kelapa bukan melalui pelatihan, namun belajar sendiri. Dengan bermodalkan parang dan sebuah pisau kecil Dia bisa membuat peralatan dapur yang baik dan menarik.
Hasil kreasinya kata Durto,menggunakan limbah kayu yang sudah tidak terpakai.misalnya, sendok nasi, sendok kua dan alat untuk membuat kue rambut.
” hasil karya ini saya buat dari ide dan pemikiran sendiri. Dalam sehari say bisa produksi 10-20 alat dapur cuma kekurangan peralatan saja”, ujarnya
Koster paroki sta Maria dari Fatima Kalongbuku ini kepada PMN mengungkapkan, karena fasilitas yang belum memadai maka saya kreasi ini cuma sambilan saja selain berkebun. Selain fasilitas , pemasaran juga belum maksimal .paling juga dijual langsung ke pasar ,sementara belum ada pemesan sampai saat ini.
Harga satu sendok nasi dan sendok kua dibandrol lima ribu sampai sepuluh ribu rupiah.
kunjungan PMN juga didampingi petugas dari kabupaten Alor dan juga kepala desa Moramam Samuel Onakala lekay.
Dalam kunjungan tersebut PMN berjanji akan memfasilitasi dan berkomunikasi dengan lembaga terkait soal ketrampilan yang dimilki oleh Durto.(nb)