Pembangunan gedung rawat inap dan gedung High Care Unit (HCU) di rumah sakit umum daerah( RSUD), Kalabahi Alor, masi dalam tahap pekerjaan. Proyek yang dikerjakan dengan Dana Alokasi khusus(DAK)afirmasi tahun anggaran 2021dengan nilai masing-masing,gedung
HCU Rp. 18.642.756.874
dan gedung rawat Inap Rp. 18.668.335.662, akan berakir sesuai dalam kontrak kerja pada bulan Desember 2021. Jika belum selesai dalam waktu tersebut masih ada ruang untuk adendum ( perpanjangan) waktu 50 hari kelender.
Demikian di jelaskan direktur RSUD Kalabahi , dr, Ketut Indrajaja Prasetya, ketika ditemui metroalor.com di ruang kerjanya pada rabu 17/11/21.
Menurut dr Ketut, terkait dengan kebocoran yang terjadi di ruang IGD yang lagi firal di media karena adanya sambungan gedung pada pembangunan gedung baru HCU dengan gedung lama ( IGD). Sebab, gedung baru HCU saat ini dibangun dibelakang dari gedung IGD.
Sehingga Lanjut Ketut, otomatis gedung lama harus di bongkar karena ada penyambungan baja pada lantai dua dibahagian yang bersebelahan dengan gedung baru. agar gedung baru bisa di lanjutkan untuk lantai tiga. ” Jadi saat hujan, air turun melalui sambungan gedung tersebut, lalu mengalir ke ruang IGD. Ya, kebetulan juga hujan, kalau tidak tentu tidak ada seperti itu.Yang perlu digaris bawahi bahwa, kebocoran itu sudah diperbaiki. Kalau misalnya ada bocor lagi akan di perbaiki lagi, karena pihak ketiga masih kerja. hal ini sangat teknis sehingga pihak ketiga lebih paham dan mengerti”, ujar Ketut.
Sementara jembatan penghubung antara IGD dan sal bersalin juga masih dalam tahap pekerjaan.pihak ketiga sudah berjanji akan perbaiki. “Om, semua pembanguan ini masih dalam proses pekerjaan ,kalau sudah jadi atau selesai 100% juga, masi ada waktu pemeliharaan. Jadi kita tidak bisa terburu- buru fonis bahwa pekerjaan tidak benar”, tandas Ketut .
Dikatakannya, gedung rawat inap yang baru ini mampu menampung seratus lebih tempat tidur untuk lantai satu dan dua, karena rumah sakit ini tipe C sehingga tidak bisa lebih dari 200 bet. Sedangkan untuk lantai tiga akan di gunakan kantor sementara ruang kantor lama akan di gunakan untuk laboratorium. Lalu lantai dasar untuk tempat parkir. “Sekarang ini ruang rawat inap tidak ada istilah kelas satu atau dua semuanya standar”, terang ketut.
Sedangkan gedung HCU yang baru sebenarnya untuk pasien covid 19, namun kemungkinan akan digunakan untuk yang lain sedangkan pasien covid pinda ke gedung seberang agar tidak bercampur dengan pasien rawat inap dengan penyakit lain, ujarnya.
Sebelumnya tidak ada masalah ko, tidak ada genangan air dalam gedung ini, cuma saat ini ada pembangunan gedung baru dan ada sambungan maka ketika hujan, air merembes masuk .” Ini bukan kerusakan struktur tapi pada sambungan gedung”, kata Ketut.
Air yang merembes masuk dalam gedung IGD, kata Ketut, tidak berpengaruh juga pada pasien yang dirawat didalam IGD, cuma merembes dilorong ini saja, jadi tidak ada masalah lah. “mungkin tidak hati- hati juga, maka plafon gedung lama pada bagian sambungan itu rubuh. Ini masih dalam tahap pekerjaan jadi pasti diperbaiki”, tandasnya. ***