Kalabahi, Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan kabupaten Alor, Sutio Ambao, S.Pi, menyerahkan satu unit perahu motor fiberglass berukuran 1GT kepada kelompok pemberdayaan nelayan Hiu Tikus di pantai dulionong kelurahan Binongko, kecamatan teluk Mutiara kabupaten Alor, pada 29/11/21.
Menurut Sutio,bantuan perahu motor untuk kelompok nelayan yang diterima kepala desa Lewalu tersebut telah dianggarkan dalam anggaran pendapatan belanja daera(APBD) tahun anggaran 2021.bantuan ini merupakan wujud nyata dari kerja sama yang di tandatangani bersama dalam MOU antara pemerintah kabupaten (pemkab) Alor dengan LSM Thresher Shark Indonesia.
Dia berharap dengan perahu motor ini, kelompok nelayan bisa membantu pemerintah untuk menjaga biota laut di perairan Indonesia khususnya di perairan laut Alor. Karena, kata Sutio,biota laut,khususnya ikan hiu tikus sudah makin langkah dan hampir punah, jadi kalau tidak di jaga dan dilindungi maka akan habis.” Semoga dengan bantuan perahu motor ini mereka nelayan juga bantu pemerintah mengawasi ,menjaga dan melindungi biota, dari ancaman penangkapan atau pengeboman secara ilegal dari oknum-oknum yang tidak bertanggung jawab,”tandas Sutio.
Pemkab Alor sangat respon dengan kehadiran LSM Thresher Shark karena cukup membantu pemerintah Alor dalam hal menjaga dan melindungi serta mengedukasi kepada para nelayan Hiu tikus.
Dikatakanya, LSM Thresher shark sejak berada di Alor selalu memberikan aspek pemberdayaan kepada masyarakat pesisir sehingga pemerintah juga respon dan mendukung.Karena itu pemkab malalui DKP melakukan pengadaan perahu motor untuk kelompok nelayan tersebut.
Harapannya, dengan bantuan satu unit perahu motor ini ,masyarakat bisa dapat memanfaatkan dengan baik. “Jadi selain mereka melakukan aktifitas menangkap ikan untuk kebutuhan ekonomi sehari-hari,kita harap fungsi pengawasan juga melekat pada kelompok nelayan tersebut untuk membantu mengawasi ancaman penangkapan ikan hiu tikus” sebut Sutio.
Bantuan tadi diyerima langsung kepdes Lewalu, Ruslan Panawa yang disaksikan juga Co. Founder, Dewi R. Sari dan anggotanya, dan turut hadir juga sekretaris dinas DKP, Pahlawan Djafar, S.Pi.
“Kepala desa yang punya warga sehingga kami kasi melalui kepdes. Kami sering mendapat komplen dari desa karena ada bantuan turun, tapi bapak desa tidak tau, jadi lebih baik melalui kepala desa saja, supaya aman. Secara administrasi akan dilakukan pada besok”, terang Sutio.
Dia menambahkan, dengan hadirnya LSM Thresher shark bisa membantu pemerintah khususnya memberikan bantuan dan pemberdayaan kepada nelayan di desa Lewalu dan Ampera. Bantuan antara lain, perahu motor, memberikan modal usaha dan bantuan coolbok untuk nelayan.
Sementara itu Co. Founder, Thresher shark, Dewi R. Sari kepada media beberapa waktu lalu mengatakan Dia dan teman-teman sudah berada di Alor sejak tahun 2018. Awal 2018 itu kita mulai melakukan penelitian karena saya lihat di Alor ini unik. Hiu tikus ini ditangkap tetapi sayangnya yang ditangkap itu hamil. Dan biasanya hiu tikus ini ditemui di kedalaman laut dalam di sekitar 200-500 meter. Tapi di Alor kita bisa temukan di kedalaman laut 20 meter.
Menurut Dewi, kalau kita ketemu di kedalaman 20 meter itu artinya hiu tikus ini bisa kita jadikan sebagai aset pariwisata, untuk dijadikan diving secara bersama. Karena di dunia, baru satu tempat yang kita ketemu orang diving hiu tikus yakni di Malapasqua di Pilipina, dimana ada di cleaning station atau tempat pembersihan hiu tikus ditemukan di sana dan dijadikan sebagai aset pariwisata dan masyarakat hidup dari hiu tikus di sana, ujarnya. ***