Ekbis  

Ricuh Dan Adu Mulut, Saat Pembagian Dana BKK Di Moru.

Moru -Kericuhan dan adu mulut antara staf kelurahan dengan masyarakat pecah  saat Pembagian dana Bantuan keuangan khusus (BKK) untuk 50 kepala keluarga di keluharan moru ,kecamatan Alor barat daya(Abad), pada 2/12/21.
Pasalnya, barang yang diterima masyarakat tidak sesuai dengan permintaan masing- masing kepala keluarga .Menurut masyarakat, pengadaan barang yang diadakan oleh supplier tidak sesuai dengan permintaan yang diusulkan melalui pendamping Kelurahan Moru Lita Seny.
Jubir Laubiki salah satu penerima bantuan BKK mengatakan, kesal terhadap Pemerintah Kelurahan karena bantuan yang diberikan tidak sesuai dengan permintaannya. ” saya minta bantuan barang- barang  perkiosan malah dikasih benang,? Ini ada apa?
Sedangkan  Jamres Koli mengatakan, usulannya berupa bantuan untuk jualan keliling seperti gorengan tapi bantuan yang diterima tidak sesuai dengan permintaannya.
Selain itu pengadaan barang tidak sesuai dengan rap. ” Gula pasir di toko satu sak Rp. 620.000,- namun di rap Rp 715. 000,- ” katanya
Nasir Kasong  juga kesal pasalanya,  permintaan untuk beternak ayam kampung tapi yang diberikan ayam potong sementara tidak ada kandang sehingga dirinya merasa kesal. Demikian juga Pius serlan yang minta  alat pertukangan tapi yang diterima adalah ayam potong. Sementara   Sole Hilau kesal dengan alat  alat pertukangan yang diterimanya tidak sesuai spek yang diminta.” barang dengan harga  murahan  dan gampang rusak”.
Bantuan BKK ini sebagai tindak lanjut dari program Pemerintah Daerah Kabupaten Alor yakni Gemma mandiri jilid ll yakni Alor Kenyang, Alor Sehat dan Alor Pintar. Pemerintah daerah memberikan bantuan untuk mendukung ekonomi masyarakat kecil dan menengah dibidang usahanya seperti bidang perkiosan, peternakan, perbengkelan dan pertukangan. Pembagian dana BKK  untuk 50 KK, yang di hadiri juga staf ahli Bupati, Imanuel Laukamang, dan Kabid ekonomi  bappelitbang, Jhon Skala. Total anggaran untuk kelurahan moru   Rp.147.300.000,dimana untuk satu KK menerima  dana sebesar tiga jutah rupiah Rp.3.000.000
Pemerintah Daerah dengan berbagai pertimbangan, tidak memberikan uang cash tapi dikasih berupa barang untuk dikekolah masyarakat.
Setelah pengadaan barang perkiosan, peternakan, perbengkelan dan pertukangan barulah diserahkan kepada penerima untuk dikelola  meningkatkan ekonomi rumah tangganya
Karena permintaan masyarakat tidak sesuai dengan barang yang diterimanya sehingga sebagian masyarakat menolak dan melakukan protes keras terhadap pemerintah Kelurahan Moru.
Sementara itu Suplair pengadaan barang Ako Hok yang dimintai komentarnya terkait pengadaan barang yang tidak sesuai dengan yang diharapkan masyarakat mengatakan, kesalahan tidak pada pihaknya karena menurutnya pengadaan barang sudah sesuai dengan RAP. ”  Saya kasih barang sesuai dengan apa tertulis di dalam RAP. Saya dengar tadi baru ada yang tidak mau tenunan tapi mau perkiosan..oh tidak bsa, ada juga yang bilang alat pertukangan yang di adakan harganya murah, itu karena tidak ada merk yang dimintakan dalam RAP sehingga kita pengadaan itu” tegasnya
Hingga berita ini di turunkan pendamping Kelurahan Moru Lita Seny belum sempat di konfirmasikan terkait bantuan kepada masyarakat yang tidak sesuai dengan permintaan masyarakat ini sehingga terjadi keributan ini (nikobekamau/ wan)