Lembur –metroalor.com, Proyek pembangunan tempat pembuangan akhir (TPA) Lembur, di desa lembur kecamatan lembur,dari kementerian pekerjaan umum perumahan rakyat Republik Indonesia, melalui unit kerja pelaksana prasarana pemukiman II NTT, belum tuntas .
Padahal proyek yang dikerjakan oleh PT Araya Flobara Perkasa (AFP) dengan nilai sekitar 15 Milyar sudah habis masa kontrak pada Desember 2021. Pantauan media ini dilokasi proyek yang dibangun ditanah pemerintah daerah kabupaten Alor di desa lembur, terlihat ada beberapa aitem pekerjaan yang belum kelar . Antara lain; satu gedung baru mulai dikerjakan( baru cor tiang) sedangkan dua lainya, diperkirakan progres fisiknya telah mencapai 80- 90 persen ditambah dengan pos jaga, tinggal finising saja. Kemudian empat unit bak resapan masih dalam tahap pekerjaan dan belum pembersihan lokasi. Ironisnya lagi ,ada beberapa aitem pekerjaan yang sudah dikerjakan, tapi rusak lagi. antara lain, jalan aspal hotmix yang melingkar dibak induk kembali retak, diguga pemadatan yang belum maksimal. Selain itu terjadi lubang-lubang ditembok penahan dalam lokasi proyek itu.
Aktifitas pekerjaan dilokasi nyaris tidak terlihat. Hanya ada beberapa pekerja yang sementara mengerjakan proyek yang bersumber dari anggaran pendapatan belanja negara (APBN) tersebut. Menurut salah satu warga lembur, Yafet Famai kepada media ini mengatakan, para pekerja(tukang) sudah pulang pada bulan Desember 2021 lalu, sementara yang lanjutkan pekerjaan saat ini diduga sopir dan konjak dari kontraktor. “Kami sudah tidak lihat lagi pengawas dilapangan, yang ada hanya para pekerja saja “, ujar Yafet
Proyek yang pernah dirilis media bahwa, diduga menggunakan material hasil galian dilokasi proyek, yang merupakan tanah pemerintah daerah itu diperkirakan masih terus berlangsung karena curah hujan yang masih tinggi.
Sebab aitem pekerjaan pengecoran bak resapan yang terdiri dari bak induk dengan ukuran sekitar 100 meter dan empat bak lain dengan ukuran lebih kecil,(lebih-kurang 60x 40cm) belum bisa dikerjakan karena curah hujan yang masih tinggi. Apalagi, akibat hujan terjadi lagi banjir dan erosi tanah yang masuk dalam bak resapan tersebut,sehingga harus dilakukan pembersihan ulang.
” Kaka sepertinya proyek ini masih butuh waktu lama baru selesai. Ko hujan begini, mau kerja bagaimana, terus jumlah pekerja yang minim bisa – bisa Maret – April baru habis” sebut Yafet .
Yang jadi pertanyaan, apakah proyek tersebut sudah diserah terimahkan pertama(PHO) atau belum, lalu pembayarannya apakah dibayar sesuai progres fisik atau dananya masih di blokir pemerintah propinsi?
Sementara itu,pejabat pembuat komitmen(PPK) proyek TPA Lembur, Thini Tauselak, yang dikonfirmasi melalui pesan singkatnya mengatakan,jika ada aitem pekerjaan yang sudah rusak tentu akan diperbaiki lagi, karena masih dalam masa pemeliharaan. Ia juga minta bantu doa supaya pekerjaan bisa selesai agar bisa dimanfaatkan.”Bapa bantu doa biar pekerjaan bisa selesai sehingga bisa dimanfaatkan”, tandas Thini.
Sebelumnya pada tanggal 20 Desember 2021 lalu , Thini melalui pesan singkatnya menyebut pekerjaan sudah mencapai 91 persen. Ketika disinggung soal pembayarannya, Ia mengatakan,akan dilakukan sesuai dengan ketentuan sampai akhir tahun . ” Nanti kita liat sampai batas akhir pembayaran akhir tahun sesuai ketentuan yang berlaku” tandas Thini.
Sementara pihak PT Araya Flobamora Perkasa, yang dikonfirmasi melalui pesan singkat Watsaap, belum memberikan respon.
Sangat disayangkan jika proyek dari pemerintah pusat ini tidak selesai. Karena anggaran dari APBN sulit jika dialokasikan ulang untuk lanjutkan proyek tersebut,jika kontraktornya di-PHK, kata salah satu kontraktor lokal di Alor . ***
Proyek TPA Lembur T.A 2021 Belum Kelar.PPK Minta Bantu Doa.
