Ekbis  

PPK Pastikan,TPA Lembur Akan Rampung Dan Berfungsi.

Kupang, metroalor.com pemerintah melalui unit kerja pelaksana prasarana pemukiman II NTT pada  dinas pekerjaan umum dan perumahan propinsi Nusa tenggara timur(NTT) memastikan  tempat  pembuangan akir (TPA) lembur, di desa lembur timur, kecamatan lembur akan rampung dan bisa dimanfaatkan.
Demikian diungkapkan Pejabat pembuat komitmen(PPK) Thini Tauselak,  melalui pesan singkatnya melalui Watsaap kepada metroalor.com, pada rabu 9/3/22. Menurut Thini, ada kendala  pada saat aktifitas dilapangan, namun Ia pastikan proyek yang dikerjakan  PT Araya Flobara Perkasa (AFP) akan rampung dan difungsikan oleh masyarakat Alor.”Kami pihak PPK selalu berupaya untuk malaksanakan pekerjaan agar berfungsi” tandas Thini.
Memang banyak kendala dilapangan tapi, sejauh ini pihak pemerintah masih mengupayakan agar proyek dengan nilai sebesar 15 M bisa berjalan dan bisa dimanfaatkan . Ia minta agar kita mendukung dan doakan rekanan agar bisa bekerja secara maksimal.” Bapa saya baru pulang dari Alor, untuk memantau proyek tersebut. Dan dalam waktu dekat akan kembali ke Alor lagi”, kata Thini.
Proyek tahun anggaran 2021 dari pos  anggaran pendapatan belanja nasional(APBN) dari kementerian pekerjaan umum dan perumahan rakyat RI tersebut , sejak awal dilansir media ini diduga menggunakan material lokal,khususnya batu dan pasir dari hasil galian untuk proyek tersebut.
Padahal sebelumnya, PPK yang dikonfirmasi  melalui pesan Watsaapnya  pada 20/12/21 mengatakan, progres fisik  telah mencapai 91 persen.

Proyek TPA Lembur , di desa lembur timur, kec, Lembur , Alor , NTT


Menurut Thini, proses pembayaran  keuangan akan dilakukan sesuai dengan ketentuan.”Nanti kita liat sampai batas akhir pembayaran akhir tahun sesuai ketentuan yang berlaku” tandas Thini.
Aktifitas pekerjaan dilokasi nyaris tidak terlihat. Hanya ada beberapa pekerja  yang sementara mengerjakan proyek yang bersumber dari anggaran pendapatan belanja negara (APBN) tersebut. Menurut salah satu warga lembur, Yafet Famai  kepada media ini mengatakan, para pekerja(tukang) sudah pulang pada bulan Desember 2021 lalu, sementara yang lanjutkan pekerjaan saat ini diduga sopir dan konjak dari kontraktor.  “Kami sudah tidak lihat lagi pengawas dilapangan, yang ada hanya para pekerja saja “, ujar Yafet
Proyek yang pernah dirilis media bahwa, diduga menggunakan   material hasil galian di lokasi proyek  yang merupakan tanah pemerintah daerah itu diperkirakan masih terus berlangsung karena curah  hujan yang masih tinggi.
Sebab aitem pekerjaan pengecoran bak resapan yang terdiri dari bak induk dengan ukuran sekitar 100 meter dan empat bak lain dengan ukuran lebih kecil,(lebih-kurang 60x 40cm) belum bisa dikerjakan karena  curah hujan yang masih tinggi. Apalagi, akibat   hujan terjadi lagi  banjir dan erosi tanah yang masuk dalam bak resapan tersebut,sehingga harus dilakukan pembersihan ulang.
” Kaka sepertinya proyek ini masih butuh waktu lama baru selesai. Ko hujan begini,  mau kerja bagaimana, terus jumlah pekerja yang minim bisa – bisa Maret – April baru habis” sebut Yafet .***

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *