Gedung Rawat Inap RSUD Belum PHO, Masih Tunggu Pengujian.

Kalabahi, metroalor.com- Proyek pembangunan ruang IGD dan ruang rawat inap di rumah sakit umum daerah(RSUD) Kalabahi Alor telah rampung.
Proyek dari pos anggaran dana alokasi khusus(DAK) 2021 yang dikerjakan oleh PT Kirana utama tinggal menunggu pengecekan listrik dan aitem lainya sebelum di lakukan penyerahan pertama atau PHO.  Demikian diungkapkan direktur RSUD Kalabahi dr,Ketut Indrajaja Prasetya ketika ditemui metroaloro.com beberapa hari lalu  di kantor bupati Alor.
Menurut dr Ketut,  fisik proyek tersebut sudah selesai, namun belum PHO ,karena masi menunggu pengujian  beberapa aitem pekerjaan antara lain listrik. 
Proyek dengan nilai Rp 18.668.335.662, tersebut dikerjakan sejak tahun 2021 hingga sekitar  Februari 2022 ini masih menunggu pengujian -pengujian beberapa aitem pekerjaan ,jika kalau masih kurang atau belum memenuhi sarat maka pihak ketiga akan memperbaikinya, kata dr Ketut.
Sementara untuk fasilitas tempat tidur dan lain- lain tidak termasuk dalam kontrak fisik yang di kerjakan oleh pihak ketiga, tambah dr Ketut. Gedung berlantai tiga untuk rawat inap dengan nama kegiatan ,penyedia pelayanan fasilitas kesehatan untuk UKM dan UKP kewenangan daerah kabupaten/ kota menambah keindahan wajah kota Kalabahi .

Direktur RSUD Kalabahi dr Ketut Indrajaja Prasetya


Sebelumnya dikatakan,  gedung rawat inap dengan nomor kontrak, Pb. 600/BRJ.PPK. RSD/09/2021, tanggal 17 Maret 2021 yang telah rampung tersebut mampu menampung seratus lebih tempat tidur untuk lantai satu dan dua, karena rumah sakit ini tipe C sehingga tidak bisa lebih dari 200 bet. Sedangkan untuk lantai tiga akan di gunakan kantor sementara ruang  kantor lama akan di gunakan untuk laboratorium. Kemudian  lantai dasar untuk tempat parkir. “Sekarang ini ruang rawat inap  tidak ada istilah kelas satu atau dua semuanya standar”, terang ketut.
Sedangkan  gedung  HCU yang baru sebenarnya untuk pasien covid 19, namun kemungkinan akan digunakan untuk yang lain sedangkan pasien covid pinda ke gedung  seberang agar tidak bercampur dengan pasien rawat inap dengan penyakit lain, ujarnya. ***