Proyek SPAM Desa Otvai Diduga Cuma Hamburkan Uang Rakyat

KALABAHI, metroalor.com, Proyek pengembangan Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM) tahun anggaran (T.A) 2021 yang menelan dana kurang lebih satu miliar rupiah di Desa Otvai, Kecamatan Alor Barat Laut, Kabupaten Alor, hingga kini tidak bisa beroperasi . Padahal proyek yang dibangun dengan uang rakyat tersebut baru dua tahun dikerjakan namun terkesan mubasir dan cuma menghambur-hamburkan uang saja, karena asas manfaat belum maksimal dirasakan oleh masyarakat.

Kepala Desa Otvai, Samuel Ishak Lahal kepada media beberapa waktu lalu di sela-sela menerima bantuan pasokan air bersih dari BPBD akibat krisis air yang melanda wilayahnya, mengatakan,
kerusakan teknis telah dilaporkan ke Dinas Perumahan untuk diperbaiki, namun dinas sarankan pemerintah desa yang mengatasi kerusakan tersebut.

Menurutnya, proyek SPAM dari Dinas Perumahan setelah dikerjakan dan digunakan satu Minggu tapi sekringnya rusak, sehingga tidak bisa digunakan hingga saat ini.

“Karena alatnya tidak dijual di Alor sehingga dinas minta desa menangani untuk perbaiki sekalian dengan bayar teknisinya mulai dari uang transportasi pulang pergi dan penginapan, namun pos anggaran dari dana desa tidak ada maka dibiarkan saja”, ungkap Samuel.

Ditempat terpisah, Pejabat Pembuat Komitmen (PPK), Sofyan Abdullah saat dikonfirmasi media diruang kerjanya, Senin, 13/11/2023 pagi mengatakan, proyek SPAM sudah selesai dikerjakan pada tahun anggaran 2021 lalu, namun masyarakat yang kurang sadar sehingga mereka potong pipa transmisi, dan kejadian tersebut sudah berulang-ulang kali.

“Kita tidak tau, apakah ini konflik kepentingan ataukah karena pemilihan ketua kelompok yang tidak sesuai. Soal sekring itu sudah diperbaiki dan air sudah masuk tapi kemudian mereka potong lagi.
Sebenarnya ini masalah kecil .kami curigai soal pengelolaan SPAM, mungkin orangnya tidak sesuai dengan mereka punya keinginan”, ujarnya.

Pelaksanan Lapangan Proyek SPAM, Nandar Lamandaung, yang dihubungi awak media ini via telepon pada 13/11/2023, mengatakan, Proyek SPAM di Desa Otvai sudah selesai dan di PHO pada dua tahun lalu.

Setelah itu diserahkan ke pihak pemerintah desa untuk menangani pekerjaan Bak Resevoir dan Bak Bronkap, namun aitem pekerjaan tidak dikerjakan hingga akhir masa waktu, karena itu kami lanjutkan aitem pekerjaan tersebut hingga selesai .

” Kita sudah bantu lanjutkan pekerjaan tersebut sampai tuntas, dan asas manfaatnya sudah di nikmati , tapi masyarakat desa setempat ini tidak tau berterimakasih.
Ironisnya lagi diduga kuat ada oknum-oknum tertentu yang potong pipa air dan kabel panel surya berulang-ulang tapi kami tetap perbaiki. Saya punya bukti foto dan vidio kerusakan pekerjaan”, tandasnya.

Terkait mesin yang mendorong air dari bak reservoir satu ke reservoir dua di Kampung Afala itu tidak menggunakan mesin disel (di RAB tidak tercantum) tapi gunakan meteran listrik 3 Fase dengan kekuatan meteran listrik 33.000 watt untuk uji coba hidupkan (fulltime on) selama satu bulan dengan beban biaya pulsa meteran 600 ribu, jelasnya . (Wanka)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *