KALABAHI,metroalor.com- Pemerintah diminta bertindak untuk menempatkan satuan Polisi Pamong Praja(Satpol PP) di setiap SPBU , agar bisa mencegah pengambilan BBM subsidi Jenis solar oleh kontraktor-kontraktor besar yang mengerjakan proyek dengan nilai miliyaran .
Hal ini di sampaikan Direktur PT Ombai, Enton Jodjana ketika ditemui media di ruang kerjanya pada 22/7/24. Menurutnya, dengan selisih harga yang lumayan besar sekitar 8 ribuan , BBM jenis solar , antara subsidi dan industri maka di situ timbul permainan untuk mengambil BBM subsidi .
Jika kontraktor besar menyewa orang mengambil BBM dengan jerigen lalu mereka kasi per liternya pada orang tersebut dengan seribu rupiah maka keuntungan di dapatnya juga kontraktor masih sangat signifikan .
” Kalau bahan bakar yang dibutuhkan kontraktor dalam satu proyek misalnya 5 RB kl, maka 5 ribu kl di kali dengan tarolah selisihnya 6 ribu , per/liter maka keuntungannya sangat besar”, jelasnya .
Dia juga menambahkan, kendaraan dinas atau pelat merah juga tidak bisa gunakan BBM subsidi , mereka harus pakai yang industri.
Dijelaskannya, selama ini sebagai trasportif Ia cuma melayani tiga perusahaan yang telah memesan BBM industri di Pertamina yakni, Perusahan PLN, PT TOM dan PT Cendana, belum pernah antar BBM untuk kontraktor .
Sementara asisten dua Setda alor, Dominggus Asadama, yang dikonfirmasi metroalor.com via hendponnya pada 24/7/24 mengatakan ,untuk penempatan anggota satpol PP di setiap SPBU , sebuah masukan yang baik sehingga akan dibicarakan lebih lanjut .
Namun lanjut Asadama ,tindakan cepat dari pemerintah telah mengeluarkan surat ke setiap OPD , seperti badan keuangan keuangan , ULP dan sebagainya agar setiap rekanan yang mau proses keuangan atau yang berkaitan dengan proyek salah satu syaratnya harus menunjukan surat keterangan pembelian BBM non subsidi.
Sedangkan perusahan seperti, PLN PT TOM, PT Cendana dan pihak kontraktor yang punya AMP harus menggunakan BBM Industri karena Mereka akan dilayani dari Pertamina hingga ke tempat-tempat penampungan mereka, tandas Asadama.
Menurut berbagai sumber yang dihimpun metroalor.com , sampai saat ini masih masih ada pengambilan BBM subsidi jenis solar di SPBU, yang diduga orang suruhan kontraktor-kontraktor tertentu, menggunakan jirigen ukuran 30-35 liter dengan kendaraan roda dua, Bahkan dengan mobil pickup. Kemudian di timbun di tempat-tempat tertentu.(yb)