Ironis, Punya Sumber Mata Air ,Tapi Sulitnya Dapat Air”

Oplus_131072

KALABAHI, metroalor.com – Warga Desa Otvai, Kecamatan Alor Barat Laut (ABAL), Kabupaten Alor yang kesulitan akan air bersih, namun ketika dibangunnya proyek sistim penyediaan air minum(SPAM) senilai Rp1,4 Miliar dari sumber dana alokasi khusus (DAK) tahun anggaran 2021, warga menjadi lega akan kebutuhan air bersih.
Namun proyek bernilai miliaran tersebut cuma menghabiskan uang rakyat hingga nyaris mubasir sampe saat ini.

Menurut Edi Adang salah satu aparatur desa Otvai ya g ditemui di Otvai pada 17/9/24 mengatakan, Proyek setelah selesai dikerjakan lalu ketika uji coba airnya mengalir atau hidup, namun dalam beberapa hari kemudian macet sehingga warga tidak menikmati hingga hari ini.

Untuk memenuhi kebutuhan air bersih dari mobil tengki sebesar 400 ribu. Dan jika ada hujan atau musim hujan warga menadah air hujan.

Oplus_131072

“Kita tidak tahu kenapa proyek air ini tidak berfungsi. Padahal kita hidup diatas sumber mata air, tapi kesulitan air juga.Kami sudah bersurat ke Pemerintah alor melalui dinas Perumahan dan permukiman, katanya mau ganti mesin tapi sampai saat ini belum ada. Proyek ini bukan dana kecil,tapi nilai sampe satu miliar lebih, tapi masyarakat tidak merasakan manfaatnya,” tandas Edi.

Terkait dengan hal ini informasi yang dihimpun media dari pejabat di Dinas Perumahan dan Permukiman Kabupaten Alor, Jemi Plaituka menjelaskan bahwa penyebabnya akibat kerusakan mesin pompa air, dan saat ini tengah diperbaiki di Surabaya. Sekaligus menunggu teknisi untuk memasang mesin tersebut.

Ketika disinggung dalam waktu yang cukup lama kenapa belum diperbaiki, belum ada jawaban terhadap hal ini.

Sementara Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) PUPR Alor Sofyan Abdullah yang dikonfirmasi media via telepon pribadinya, pada Selasa 17/09/24, membenarkan lroyek SPAM di Desa Otvai sudah selesai dikerjakan oleh pihak ketiga (kontraktor) telah diserahkan pada dinas terus penyerahan ke pemerintah desa setempat.

Sofyan menjelaskan air itu jalan normal, sehingga pihaknya melakukan Provesional Hand Over (PHO) .namun berjalannya waktu terjadi banjir yang meluap masuk kedalam atau tempat mesin pompa air itu hingga terjadi kerusakan alat mesin maka sampai saat ini air tidak bisa mengalir ke arah pemukiman masyarakat desa.

Berkaitan kerusakan alat, kata Sofyan, sudah kirim ke jawa untuk belikan yang baru dengan biayanya cukup besar, dan dipastikan pompa air sudah bisa sampai di Alor untuk digunakan.

“Ya, walaupun lumayan mahal selisih mesin pompa air yang baru tapi jelasnya kami sudah pesan alat mesin yang rusak itu saja,” kata PPK.

Nandar Lamandaung, orang yang dipercayakan oleh kontraktor sebagai pengawas lapangan mengatakan pekerjaan ini sebelum PHO oleh Dinas PUPR Alor, kami sebagai pekerja telah melakukan uji coba dan air jalan (mengalir) dari sumber mata air hingga ke bak brangkat dan reservoi sampai masuk kampung pada sambung rumah (SR).

“Jadi waktu tes, air jalan sehingga dilakukan PHO dan Pekerjaan pun kami sudah menyerahkan dokumen pekerjaan itu ke dinas terkait,”tandasnya

Saat ini Ia tidak berurusan lagi dengan pekerjaan SPAM di Desa Otvai, karena saya tidak kerja dengan Aci Ing,(Yobeanto sebagai pelaksana proyek itu) Saat ini sedang mengawasi pekerjaan SPAM di Kelurahan Moru Kecamatan Alor Barat daya(ABAD,pungkasnya (wanka).

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *