Ekbis  

Pentingnya Literasi Keuangan Bagi Perempuan Hebat Pekerja Migran Indonesia

Oplus_131072

JAKARTA,metroalor.com- Otoritas Jasa Keuangan (OJK), Bank Indonesia dan Kementerian Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (KP2MI) menggelar Perayaan Hari Kartini dengan kegiatan Edukasi Keuangan bagi perempuan Pekerja Migran
Indonesia. Kegiatan edukasi bertema “Perempuan Berdaya dan Cerdas Finansial Menyongsong Masa Depan Sejahtera” ini diikuti oleh sekitar 1.000 pekerja migran
Indonesia (PMI).

Kegiatan yang diselenggarakan di Gedung Dhanapala Kementerian
Keuangan RI Jakarta, Senin, 21/4/25 dihadiri Menteri Pelindungan Pekerja Migran indonesia Abdul Kadir Karding, Deputi Gubernur Senior Bank Indonesia Destry Damayanti
dan Kepala Eksekutif Pengawas Perilaku Pelaku Usaha Jasa Keuangan, Edukasi dan
Perlindungan Konsumen OJK, Friderica Widyasari Dewi. Acara digelar untuk meningkatkan literasi keuangan bagi kaum perempuan khususnya bagi para perempuan pekerja migran dari Indonesia agar pandai dalam melakukan
pengelolaan keuangan dan terhindar dari berbagai tawaran kejahatan atau penipuan keuangan.

Dalam kesempatan itu, Menteri Abdul Kadir Karding berpesan kepada para PMI untuk memanfaatkan kegiatan edukasi keuangan ini untuk memahami berbagai tips pengelolaan keuangan dan memilih transaksi serta investasi keuangan yang
tepat sehingga hasil kerja di luar negeri bermanfaat bagi peningkatan kesejahteraan
keluarga. Berdasarkan data KP2MI/BP2MI dalam kurun waktu lima tahun terakhir (2021-2025), sebanyak 66,3 persen atau 624.908 orang PMI di berbagai negara
penempatan adalah perempuan.“Kegiatan edukasi keuangan ini menjadi sangat
strategis, sebagai upaya membekali para Pekerja Migran agar dapat mengelola penghasilan dengan bijak dan produktif,” katanya.

KP2MI selain fokus pada
peningkatan kualitas pelindungan serta peningkatan kualitas tenaga kerja migran Indonesia, juga fokus pada peningkatan literasi keuangan pekerja migran. “Tidak hanya berkaitan dengan kemampuan mengatur keuangan pribadi, tetapi juga menjadi benteng perlindungan dari berbagai risiko keuangan yang dapat merugikan,” katanya.

Deputi Gubernur Senior Destry menegaskan peran penting PMI sebagai salah satu pilar penting dalam menggerakkan perekonomian, baik melalui kontribusi langsung di luar negeri maupun melalui remitansi yang mereka kirimkan ke tanah air.
Remitansi tersebut tidak hanya berdampak pada peningkatan kesejahteraan keluarga di daerah asal, tetapi juga memberikan pengaruh signifikan terhadap
ketahanan eksternal dan stabilitas neraca pembayaran negara. Destry juga menekankan pentingnya kewaspadaan terhadap risiko penipuan digital para PMI
terutama di tengah kemudahan transaksi keuangan di era digital saat ini. “Bank Indonesia juga terus menekankan pentingnya pelindungan konsumen di tengah
kemajuan digitalisasi. Melalui Kampanye Konsumen Cerdas PeKA (Peduli, Kenali,dan Adukan), masyarakat dihimbau untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap berbagai modus penipuan. Dalam semangat Kartini, Bank Indonesia turut memotivasi kaum perempuan untuk lebih berdaya secara finansial, mampu
mengakses layanan keuangan yang inklusif dan aman, serta menjadi bagian dari ekosistem ekonomi yang berkelanjutan dan berkeadilan”.

Kepala Eksekutif OJK Friderica mengatakan para perempuan PMI tidak hanya berperan penting bagi keluarganya, namun juga telah berkontribusi besar pada
pendapatan negara sehingga harus dibekali dengan tingkat literasi keuangan yang tinggi.

“Keterampilan literasi keuangan menjadi modal penting yang perlu ibu-ibu PMI kuasai agar nantinya ketika sudah tidak aktif bekerja dan kembali ke tanah air, masih memiliki tabungan hasil pengelolaan keuangan selama di negara penempatan yang dapat dimanfaatkan untuk merintis usaha baru atau meneruskan usaha keluarga, sehingga lebih produktif dan sejahtera,” kata Friderica.

Friderica juga berpesan agar para pekerja migran Indonesia lebih berhati-hati terhadap penipuan yang belakangan banyak muncul di masyarakat.
“Hati-hati banyak sekali skema-skema penipuan-penipuan yang harus diwaspadai, supaya
bapak, ibu ini, mas, mbak ini bekerja dengan penuh keringat ya, dengan penuh air mata meninggalkan keluarga di rumah, jangan sampai nanti pulang-pulang zonk
ya,” katanya.

Kegiatan tersebut turut dihadiri oleh para tokoh perempuan dari Komisi XI DPR RI,yaitu Puteri Anetta K., Annisa M.A. Mahesa, Julie Sutrisno Laiskodat, Anna Mu’awanah, Anis Byarwati, dan Andi Yuliani Paris. Pada kegiatan tersebut juga
disampaikan beberapa materi edukasi sebagai bekal tambahan bagi peserta PMI terkait dengan pengenalan produk tabungan emas dari Pegadaian, layanan
remitansi dan QRIS dari perbankan, perencanaan keuangan serta sharing sessiondari figur PMI inspiratif untuk memberikan motivasi dalam meningkatkan semangat dan kualitas hidup. Sebagai bagian dari rangkaian sesi kegiatan, terdapat agenda
seremonial pengukuhan peserta PMI sebagai Duta Literasi Keuangan OJK dan BI
secara simbolis kepada 11 orang yang merupakan tenaga pengajar dari KP2MI dan BP3MI.***