Kalabahi,metroalor.com- Kami berharap Pejabat pembuat komitmen(PPK) dari kementerian pekerjaan umum dan perumahan (PUPR) propinsi NTT dan Kontraktor pelaksana, PT Tri Karya Maradda lebih ektra bekerja agar sisah waktu dua bulan ini pembangunan gedung sekolah ,rumah jabatan dan pagar segerah diselesaikan.
Demikian diungkapkan kepala sekolah(kepsek) SD negeri Jirtak,Krinius Klaping melalui sambungan telepon selularnya pada 4/10/22. Menurutnya,negara sudah mengalokasikan dana miliyaran untuk kebutuhan pendidikan di SD negeri Jirtak sehingga jangan sampe dana tersebut mubazir ,jika tidak dikerjakan dan diawasi secara kontinyu dengan baik
Salah satu dari Kwalitas anak bangsa tergantung ruang kegiatan belajar( RKB) dan mengajar. Sementara ini lanjut Krinius, untuk kelas 1, 2 dan 5 kami pakai mes guru dengan ukuran sekitar 2X 3 sebagai ruang kelas RKB sedangkan kelas lainya pakai ruang darurat, sebab bangunan yang tersisah cuma satu ruang. Sementara bangunan lama sudah dibongkar semua.
Gedung sekolah untuk belajar SDN Jirtak ada empat ruang kelas, dua ruang sudah dibongkar sisah dua ruang dari gedung yang berbeda sehingga satu ruang dipakai belajar dan satu lagi sebagai mes kepala sekolah. Sementara gedung lain juga, satu dipakai mes guru dan satu lagi untuk kantor,UKS dan lain sebagainya, jelas Krinius
Dijelaskannya, bangunan lama telah dibongkar dari bulan April 2022 kemudian belum dibangun baru sampai dengan saat ini. Padahal kita sudah masuk musim hujan , akhirnya keterlambatan ini sangat merugikan kami masyarakat di Jirtak dalam proses belajar untuk mendidik anak bangsa.
” Dikampung hujan sudah turun. Sebelum saya datang Kalabahi
Sudah ada hujan. Kalau sudah masuk bulan’ November dan Desember , kami ragu kontraktor bisa kerja. Ko sudah musim hujan na?. Akibat hujan kemarin anak- anak yang belajar diruang darurat kewalahan ,karena hujan tembus kedalam ruang belajar. Maka dari itu kami minta kontraktor harus kerja siang/malam, sebab dua bulan lagi sudah berakir masa kontrak. kami takut bangunan tidak selesai uang sisah ditarik pulang kepusat. Kami masyarakat di Jirtak yang rugi, dan secara umum pemerintah kabupaten Alor juga mendapat imbasnya untuk alokasi dana berikutnya”, tandas Krinius
Kepsek Krinius juga mengamini pernyataan ketua komite bahwa, material yang ada di lokasi cuma pasir dua kubik dan kerikil dua kubik. Ia memohon juga kepada kepala balai prasarana permukiman wilayah II NTT dan kepala dinas PUPR propinsi NTT mengawasi PPK dan kontraktor agar bangunan sekolah SDN Jirtak bisa rampung tahun ini .***