Kalabahi, metroalor.com– Pembangunan Gedung sekolah tiga ruang SD Negeri 2 Padangsul di desa Kaera, kecamatan pantar timur, salah satu sekolah dari 14 unit sekolah yang dikerjakan PT Araya Flobamora perkasa belum jadi sampai saat ini. Akibatnya anak-anak terpaksa belajar secara bergilir setiap hari jam sekolah. Kelas 1-3 belajar dari jam 7:15 sampe 10:15, sedangkan kelas 4-5 melanjutkan sampai jam 12 :15 WITA. Sementara kelas enam jam belajar secara normal.
Demikian diungkapkan kepala sekolah SD negeri Padangsul, Ros Klaping kepada metroalor.com via hendpon pada 14/10/22. Menurut Ros, Kami punya dua gedung sekolah masing-masing tiga ruang . Namun satu gedung rusak akibat badai Seroja yang sementara dibangun baru dan satu gedung lagi itu, dua ruangnya dipakai belajar secara gantian sementara satu ruang dipakai pihak kontraktor untuk simpan material. Sedangkan untuk kelas enam mereka belajar di rumah pribadi wali kelasnya , jelas Ros.
” Kami ada enam rombongan belajar(rombel) sehingga sistim belajar kami pakai Sip. kelas 1-5 belajar bergantian menggunakan dua ruang kelas , sementara kelas enam belajar secara normal karena mereka persiapan untuk mengikuti ujian akir. Cuma dua ruang yang kami gunakan belajar jadi ribet juga ,apalagi sudah hujan. Bapak dikampung itu hujan terus”, kata Ros
Sedangkan progres bangunan baru dari kementerian PUPR propinsi NTT kata Ros, dinding depan dan samping kiri – kanan sudah selesai dan sudah cor atas, sementara dinding belakang baru dikerjakan setengah bahagian karena material (batako) masi dicetak. Kalau soal material yang ada dilokasi tambah Ros , ada beberapa sak semen, tidak sampai puluhan dan beberapa rangka baja untuk atap .
“Sudah sekitar satu bulan tidak ada angkutan material ke lokasi proyek lagi. Entah ada masalah atau apa kami tidak tau .Kami menduga di kampung hujan terus jadi mungkin itu kendalanya , dua hari lalu saya datang Kalabahi sementara hujan .Bisa juga jalan ke Padangsul sangat berat sehingga belum ada drop material. Sementara ini tukang lagi kerja. Jadi masyarakat cetak batako langsung dipakai tukang untuk kerja”, sebut Ros.
Harapannya, semoga bangunan baru yang ditangani oleh balai prasarana permukiman wilayah NTT satuan kerja pelaksanaan permukiman wilayah II NTT tersebut bisa segerah rampung sebelum Desember .Karena kata Ros, salah satu kwalitas pendidikan anak bangsa yakni gedung. Bagaimana anak mau belajar dengan tenang kalau tidak ada ruang belajar yang baik dan nyaman. Sebagai kepala sekolah Dia minta pihak pelaksana dan pengawas hingga pejabat pembuat komitmen(PPK) melakukan tugas sesuai fungsi masing-masing agar gedung sekolah ini bisa kelar.
Karena ini sudah musim hujan sehingga semua hambatan pasti ada. Tapi jika ada niat yang baik dan tulus dari semua pihak pasti bangunan sekolah tersebut bisa selesai.
“Bantuan perumahan dari pemerintah pusat melalui badan penanggulangan bencana untuk warga di padangsul sampai hari ini juga belum jalan. Karena mau angkut material bagaimana sementara ada beberapa titik ruas jalan ke Padangsul itu sulit dilewati kendaraan. Petugas dari bencana ada turun/ naik tapi pelaksanaan belum bisa jalan”, terang Ros.***