Kalabahi,metroalor.com – Dinkes menghimbau agar semua apotek yang beroperasi di Alor agar segerah menarik atau tidak menjual lagi lima jenis sirup untuk anak . Hal ini sesuai dengan instruksi dari kementerian kesehatan RI karena jenis obat sirup tersebut dapat menyebabkan gangguan ginjal akut pada anak-anak.
Demikian disampaikan kepala dinas kesehatan(Dinkes) kabupaten Alor, dr.Farida Ariyani saat dihubungi media pada jumad 21/10/22.
“Kami juga minta kepada semua puskesmas atau pihak rumah sakit umum untuk tidak memberikan obat sirup penurun panas kepada pasien anak- anak.Selain itu para dokter praktek juga tidak memberikan resep obat sirup,” tandas dr. Farida.
Demikian juga kepada orang tua agar tidak memberikan obat sirup kepada anak- anak. Jika anak demam sebaiknya di lakukan pengobatan secara alternatif , antara lain, kompres dan lain sebagainya, ujar dr Farida.
“Jika membeli obat agar membelinya di apotek atau toko obat resmi, sambil menunggu perkembangan terbaru dari hasil pemeriksaan BPOM sebagai lembaga yang berwenang menentukan keamanan produk obat dan makanan.
Hingga saat ini kata dr Farida belum ada temuan kasus gagal ginjal akut pada anak-anak di Alor,namun sebaiknya dilakukan pencegahan dini sebelum kasus tersebut ada”, ungkap dr Farida.
Jika ada gejala pada anak anak seperti penurunan jumlah air seni dan frekuensi buang air kecil dengan atau tanpa demam, mual dan muntah, batuk pilek, diare agar segera dirujuk ke fasilitas kesehatan terdekat.Ia anjurkan kepada masyarakat terus menerapkan pola hidup sehat sebagai bentuk pola hidup sehat sebagai upaya promotif dan preventif, tandasnya.
Untuk diketahui, lima merek obat sirup yang dilarang BPOM yakni, termorex sirup( obat demam),Flurin DMP sirup(obat batu dan flu), Unibebi cough sirup( obat batuk dan flu),Unibebi demam sirup(obat demam), dan Unibebi demam drops(obat demam). Ada temuan zat kimia berbaya pada pasien gagal ginjal akut yakni, Ethylene Glycol( EG), Diethylene Glycol(DEG) dan Ethylene Glycol Butly Ether(EGBE) ***