Gedung Sekolah SDN Probur II Bakal Tidak Tuntas

Kalabahi-metroalor.com-Salahsatu unit  sekolah dari 12 sekolah dengan dana sekitar 30 milyar lebih untuk  Proyek pembangunan SD Negeri Probur II di Desa Halerman Kecamatan Alor Barat Daya (Abad) Kabupaten Alor, bakal mubazir atau ditarik kembali ke pusat. Karena proyek dari  Kementrian PUPR Propinsi NTT, yang dikerjakan  PT Tri Karya Maradda, hingga  penghujung tahun anggaran 2022 belum ada peningkatan  progres yang signifikan.

Kepala Sekolah UPTD SDN Probur, Simon Jahbrub, ketika dihubungi media ini via hendponya  pada rabu, 30/11/22  mengatakan, progres fisik pekerjaan  dua gedung sekolah tidak menunjukan progres yang meningkat, sehingga di duga bakal tidak rampung hingga akhir tahun ini.
Lanjut  Simon,  hingga saat ini progres fisik cuma  baru galian fondasi dan ada gedung lain  yang baru fondasi . Misalnya, satu gedung terdiri dari empat ruang kegiatan belajar mengajar(RKB), baru fondasi.
Ironisnya lagi cara kerja dari  perusahan pelaksana sangat di ragukan karena  bentangan fondasi tengah sebagai pengikat badan fondasi tidak dikerjakan.

Proyek sekolah SDN probur II yang baru di buat fondasi

“Bagaimana dua  bangunan   gedung sekolah  masing-masing empat ruang dan dua ruang  tersebut bisa rampung jika waktu pelaksanaan tinggal satu bulan. Apalagi tukang yang kerja di lapangan selalu Gonta ganti”, ungkap Simon.

Karena kedua gedung tersebut sudah di gusur atau dibongkar rata tanah ,maka kegiatan belajar mengajar anak- anak murid menggunakan  bangunan darurat . Dengan kondisi yang cukup memprihatinkan ,karena bangunan darurat tersebut tidak ada  dinding sehingga   musim hujan seperti ini kami  terpaksa  melakukan kegiatan belajar  melihat kondisi cuaca.
“Aktifitas belajar kami lakukan di bawa tenda  (tarpal)untuk pelindung panas saja, tanpa dinding”, terang Simon 

Bangunan yang belum di fondasi

Selain itu yang buat Ia menyesal pada kontraktor pelaksana yakni ada   item pekerjaan lainnya dibiarkan begitu saja setelah digusur.Antara lain,  gedung mes guru, MCK, Pagar Sekolah .Sedangkan perpustakaan sekolah yang Rencana anggaran Biaya (RAB) cuma direhab ,belum  dikerjakan sama sekali sampai saat ini . ” Om wartwan perpustakaan sekolah itu dong belum rabah (kerja) sedikit juga jadi masih tetap begitu saja  om”, tandasnya .

Karena itu Dia berharap agar pihak  kontraktor yang mengerjakan proyek yang dibiayai oleh uang rakyat tersebut dapat  melanjutkan hingga tuntas. Dilanjutkan  saja walaupun sudah habis kelender kerja .Dan harus  harus  bertanggung jawab untuk  menyelesaikan pekerjaan  sekolah tersebut.

Yang masih  menjadi pertanyaan kami  kata Simon, jika sampai waktu pelaksanaan ini berakir lalu pekerjaan belum tuntas , apa yang harus dilakukan pemerintah khususnya kementerian PUPR propinsi NTT untuk menyikapi hal ini. Apakah dana tersebut diluncurkan pada tahun anggaran 2023 atau di batalkan . Jika di batalkan, bagaimana dengan gedung- gedung yang sudah dibongkar dan  nasib para murid dan guru yang melakukan aktifitas belajar- mengajar di sekolah ini, tanya Simon.
Pejabat pembuat komitmen( PPK)  yang dihubungi media ini melalui hendponya belum memberikan jawaban (wanka)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *