ABAD-metroalor.com -Akibat tidak ada kemajuan proyek bangun baru sekolah , warga desa Halerman yang juga pendukung sekolah pertanyakan soal lambannya pekerjaan Proyek Pembangunan Gedung Sekolah SD Negeri Probur 02,di RT 03 RW 02 Dusun A Desa Halerman, Kecamatan Alor Barat Daya (ABAD).
Proyek dengan dana Miliyaran rupiah dari Kementrian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) wilayah Nusa Tenggara Timur (NTT) belum kelar juga hingga di penghujung tahun anggaran 2022 .
Kepala Sekolah SDN Probur 02, Simson Jahbrub, saat di temui media pada Sabtu, 10/12/22) di wilayah Abad, mengatakan progres fisik pembangunan sekolah ada kemajuan setelah dilanjutkan oleh kontraktor Welem Kamengmau, Jika dibandingkan dengan kontraktor sebelumnya.
Menurut Simson, selama empat bulan gadung empat ruang belajar tersebut sempat mangkarak pada fondasinya saja oleh kontraktor sebelumnya .
pekerjaan sebelumnya kata Simson, di duga tidak sesuai dengan RAB , sehingga Ia dan Komite selalu peringatkan tukang dan kontraktor . Antara lain, galian fondasi dan pasangan batu tidak sesuai gambar .
” Jika ada pendukung sekolah yang menduga saya komite sekolah ada main mata dengan kontraktor untuk tidak mengawasi jalannya proyek ini, hal tersebut tidak benar. Saya justru selalu bertanya pada PPK , kapan proyek ini bisa tuntas?”, ujarnya
Dijelaskannya, dua gedung ruang belajar sementara dalam tahap pekerjaan, sementara yang belum di kerjakan yaitu pekerjaan pagar sekolah, MCK, Mes guru, Bak Air dan rehab gedung perpustakaan sekolah.
Menurut PPK, kata Simson, setelah komunikasi via WhatsApp bahwa, untuk tahun anggaran 2022 cuma bisa dikerjakan dua gedung masing-masing empat ruang kelas dan dua ruang kelas.Sedangkan aitem pekerjaan lain seperti WC diusulkan atau diluncurkan pada tahun anggaran berikutnya.
Sementara itu Komite sekolah SD N. Probur 02 , Desion Mau mengamini pernyataan kepsek bahwa progres pekerjaan untuk dua gedung sekolah ada kemajuan. Karena itu dia berharap kepada kontraktor agar bisa memacu pekerjaan hingga tuntas. Pasalnya, sudah musim hujan sementara kegiatan belajar mengajar sementara menggunakan gedung darurat.
Salah satu pendukung sekolah yang enggan disebutkan namanya sangsi dengan pembangunan dua gedung tersebut bisa tuntas dalam tahun 2022. Pasalnya ini sudah musim hujan apakah kontraktor mampu kerja di musim hujan ini. Dan apakah kwalitas baik saan dikerjakan dibawa hujan.
” Kami minta agar kementerian PUPR RI segerah mengevaluasi kinerja dari PPK dan Kontraktor yang mengerjakan proyek ini. Karena kami menduga terhambatnya beberapa pekerjaan proyek sekolah di Alor dengan dana Miliyaran rupiah yang subkontrakan pada kontraktor lokal, tapi tidak didukung dengan dana dari perusahan pemenang tender secara rutin “, ungkapnya. (wanka).