PMI Gelar Operasi Katarak di Alor.Bupati Harap Pasien Bersabar

Merah Indonesia (PMI) pusat, bersama International Committee of the Red Cross (ICRC) atau Komite Internasional Palang Merah, melaksanakan operasi katarak di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kabupaten Alor, Nusa Tenggara Timur (NTT), Kamis 8/6/2023. Kapasitas yang disediakan hanya 150 orang, namun pendaftar melebihi kuota yang ditentukan.

Bupati Alor Drs. Amon Djobo, M.Ap., dalam sambutan pembukaan mengucapkan terimakasih kepada semua pihak yang telah berkoordinasi dan bekerja sama untuk kegiatan operasi katarak ini di RSUD Kalabahi. Dan telah memberikan informasi kepada masyarakat sehingga mereka hadir dalam jumlah yang banyak dalam kegiatan Operasi Katarak. Ini hal yang sangat luar biasa.

Bupati dua periode mengimbau kepada pasien agar bersabar dan tenang untuk mengikuti proses pelayanan operasi katarak dan pembagian kacamata baca gratis.
Bapak ibu harus tertib sehingga apabila ada yang sudah mendapat pelayanan kacamata gratis bisa pulang. Sementara yang ikut operasi katarak menunggu dengan tenang untuk antrean .Jika hari ini belum dapat bahagian, bisa datang lagi besok. Pemerintah berharap PMI bisa melayani masyarak alor selama satu minggu di Alor.

“Kalau mau paksa ikut kita punya nafsu, maka kita buta seperti sekarang, jadi tetap tenang dan sabar dalam antrean, semua pasti terlayani dengan baik”, ujarnya

Kegiatan ini terselenggara atas kerja sama dengan Rumah Sakit Kartini Kupang yang menyediakan tiga orang dokter spesialis mata, satu dokter umum dan 10 perawat, sedangkan RSUD Alor menyediakan sejumlah dokter, perawat dan ruang operasi.
Kami siapkan layanan untuk 150 orang namun yang datang dan mendaftar mencapai 500 orang, ujar Ketua Bidang Kesehatan PMI Pusat dokter Cri Sajjana Prajna Wekadigunawan kepada wartawan di RSUD Alor.

Lanjut Prajna Wekadiguwan, akrabnya Weka, selain operasi katarak kami juga bagikan 300 kacamata baca gratis kepada masyarakat yang sebelum dibagikan dilakukan uji Skrining,walau sebelumnya telah dilakukan di Puskesmas.
“Kita berharap dengan operasi katarak ini para lansia bisa menikmati hidup di hari tua dengan gembira”, katanya.

Kegiatan akan dilakukan secara berkesinambungan agar derajat kesehatan mata secara nasional bisa meningkat, karena pada tahun 2030 akan terjadi bonus demografi di Indonesia yang di mana jumlah lansia akan lebih banyak.
Setelah operasi, Hidup tidak dalam keadaan buta lagi tapi dalam keadaan nyaman dan bisa berinteraksi sosial . PMI selalu bersedia juga jika ada komunikasi dan permintaan dari daerah, terangnya.
Ia menyarankan kepada para lansia dan pasien harus rajin mengkonsumsi sayur dan buah-buahan yang bermanfaat dan rajin berolahraga. “Konsumsi sayur dan buah-buahan sangat penting tetapi harus berolahraga sehingga tubuh tetap kuat dan sehat,” imbuhnya.

Sementara itu, kepala bidang kesehatan dan sosial PMI NTT,Jefri Jap minta pelayanan kesehatan mata bagi masyarakat NTT harus ditangani secara serius.
Kami siap melayani dimanapun pasien berada.

Secara terpisah Coopratio Programme Manager ICRC, Freddy Nggadas, kepada media ini mengatakan ICRC selalu mensuport dan mempromosikan kegiatan Palang Merah Indonesia (PMI) karena ini salah satu tugas kami.

“PMI berinisiatif untuk membantu pemerintahnya dalam bidang operasi katarak atau kesehatan mata.
Untuk kegiatan di Kabupaten Alor ini,ICRC mengsuport PMI agar melakukan pemeriksaan dan operasi katarak bagi masyarakat alor”, sebut Freddy

Kita berharap agar disamping melakukan kegiatan operasi tapi ada pembelajaran kesehatan yang bisa tersalur dengan baik kepada masyarakat alor .Mata katarak itu, adalah sesuatu yang bisa diperbaiki. Mata katarak akan kena pada semua orang, tergantung pada usianya, tapi kalau di periksa secara cepat dan tepat akan membaik juga, tandas Freddy.

Dia menambahkan, gangguan mata bisa di pulihkan dengan cara operasi katarak, PMI hanya membuka jalan berkomunikasi dengan Pemerintah Daerah (pemda) dan dokter-dokter spesialis mata di NTT.Selanjutnya tergantung asesmen penilaian PMI Propinsi lalu berkoordinasi dengan pemerintah kabupaten. Karena itu hari ini kami berada di Alor, kemudian tahun-tahun berikut kami ada di kabupaten lain .
” kita berharap PMI akan hadir kedua kali di Alor, dan selanjutnya Pemda dan Dinas Kesehatan akan mencoba untuk melakukan kegiatannya secara mandiri”,sebut Freddy. (Wanka).

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *