Kalabahi, Kepala sekolah SMP Negeri kebun kopi, Yakob Laathere, S.Pd. kepada metroalor.com pada 6/12/21 mengatakan ,diduga dana program Indonesia pintar(PIP) dari beberapa anak dari 72 muridnya ditarik kembali oleh kementerian pendidikan RI.
Menurutnya, rencananya awal pihak sekolah yang akan tarik dana dari bank jadi kami minta tandatangan slip penarikan pada anak murid. Daripada terjadi kerumunan karena situasi pandemi. Namun setelah kami berkoordinasi dengan pihak bank , anak murid boleh tarik sendiri.
Sehingga kata Yakop kami kembalikan buku tabungan beserta slipnya pada tanggal 30 November 2021.” Kalau kami yang tarik, pasti slipnya sudah dikasih tinggal di bank” ujarnya.
Dia juga yakin, tidak mungkin ditarik bendahara, sebab harus ada persetujuan dan tanda tangan dari kepala sekolah. Dikatakanya , salah satu orang tua siswi yakni bapak Nahum Alopen pernah datang bertemu saya untuk pertanyakan hal tersebut, jadi saya sarankan langsung ke bank saja. Karena saya juga tidak tau, uang itu siapa yang tarik.
Sementara itu, pada tanggal 7/12/21 metroalor bersama kepala sekolah bertemu kepala seksi penilaian dan kurikulum, dinas pendidikan Alor ,Sarah Banik yang ketika itu mengkonfirmasi langsung dengan pihak kementerian via telepon. Dalam percakapan itu, pihak kementrian mengatakan ada dua Surat keputusan (SK) . Jangan sampe anak murid tersebut tidak terdata dalam Salah satu SKnya. Menurut pejabat kementerian, bisa saja anak murid tersebut, nama ada dalam SK tapi nomor rekeningnya tidak diaktifkan dan terlanjur uang dimasukan dalam rekening, sehingga di tarik kembali danannya. ” Nama anak ada di tahun 2020 tapi pihak sekolah tidak aktifkan rekeningnya , namun pada tahun 2021 nama tetap ada, lalu dana sudah masuk dalam rekening maka di tarik kembali oleh kementerian. Tapi tolong foto dan kirim buku tabungan serta nama murid penerima program Indonesia pintar agar kami croscek” ujarnya.
Sarah Banik mengatakan, program Indonesia pintar dari kementerian untuk anak murid di seluruh Indonesia, sehingga terjadi kekeliruan dalam trasnveran maka bisa saja ditarik kembali.
Sementara kepala sekola Yakob Laathere usai dengar percakapan antara pejabat dinas dan kementerian mengatakan, 72 anak penerima program PIP tersebut sudah dilakukan aktivasi nomor rekening pada tanggal 2 nov 2021, sesuai instruksi kementerian melalui hendponnya. ” Bendahara sudah aktifkan nomor rekening 72 anak baru- baru ini setelah dapat perintah pada 2 November 2021″ ujarnya.
Menurut Yakob, setelah abis ulangan dia akan kumpulkan anak murid untuk cek kembali siapa- siapa saja yang bermasalah.
“Metroalor akan saya undang juga untuk ikuti juga pertemuan tersebut” tutur Yakop.***