Kalabahi,metroalor.com– Pembangunan Sekolah dasar Negeri(SD N) Jirtak di desa kaera, kecamatan pantar timur, kabupaten Alor, oleh kementerian pekerjaan umum dan perumahan rakyat dengan dana 2 Milyar lebih hingga saat ini belum fondasi. Padahal waktu pelaksanaan tinggal minus dua bulan lagi sudah jatuh kontrak. Sementara warga di Padangsul Diancam oleh kontraktor .
Demikian diungkapkan ketua komite sekolah SD N.Jirtak Lekomenase Mau atau sering disapa Leko, yang dihubungi media ini via hednpon pada 29/9/22. Menurutnya, untuk SD N Jirtak yang dikerjakan oleh PT Tri Karya Maradda sampai hari ini belum ada fondasi. Material yang sudah ada dilokasi yakni, pasir dua kubik dan kerikil dua kubik. Sementara material lain belum ada sama sekali.
Dikatakannya, sekitar dua minggu yang lalu petugas dan Pejabat pembuat komitmen (PPK) turun lokasi untuk bernegosiasi dengan saya soal material. Nah, dalam keputusan desa dan warga, harga batu alam 300 ribu/kubik, batu pecah 400 ribu/kubik ,namun mereka tawar batu alam cuma 50 ribu sedangkan air satu tarpal 55 ribu. Demikian juga dengan batu pecah dengan harga yang sangat miring.
“Ketika petugas dan PPK turun terakir dilokasi, mereka jemput saya karena ada pemeriksaan ditempat lain . Dan kami nego harga material . Cuma harga yang di tawarkan sangat miring. Makanya saya kaget. Misalnya, air satu tarpal cuma di kasi 55 ribu? Jadi saya bilang sama petugas, kalau begitu bapak dong yang bawa air ko kami warga yang beli dengan harga 55 ribu. Karena di Jirtak ini, daerah dipegunungan sehingga sangat susah air, terus mereka tawar harga air yang tidak masuk akal na bagaimana Kaka”, sebut Leko.
Lanjut Leko, setelah kami dari SD N Jirtak kami pindah lagi ke SD N Padangsul dalam perjalanan itu, kontraktor yang mengerjakan Sekolah tersebut, subkon dari PT Araya Flobamora perkasa, yang ciri-cirinya,Putih, pendek rambut plontos mengatakan, kalau warga dan pendukung sekolah tidak kasi dukungan, maka kami akan pindahkan sekolah ini di lokasi lain. Kami merasa ini sebuah ancaman. Padahal, seyogyanya kami warga tidak perlu repot- repot mengurus material dan tunggu terima kunci saja, ujar Leko.
Menurut Leko, dua ruang belajar SD N Jirtak, sudah dirobohkan sejak empat bulan lalu ,namun sampai dengan hari ini belum ada aktifitas di lokasi proyek. Sementara musim hujan sudah didepan mata. Dijelaskannya, dana untuk proyek sekolah di Jirtak sekitar 2 M lebih untuk pembangunan tujuh ruang belajar, rumah dinas kepala sekolah dan pagar. Namun gedung sekolah saja belum ada fondasi, bagaimana dengan pekerjaan lainnya, tanya Lekon.
” Makanya Saya sangat ragu kalau pembangunan tujuh ruang kelas ,rumah jabatan kepsek dan pagar di SD N Jirtak bisa selesai pada bulan Desember 2022. Apalagi musim hujan sudah dekat selain itu, medan ke Jirtak ini adooo, sangat berat”, kata Lekon.
Sementara itu, seperti yang dirilis media ini sebelumnnya, Kuasa direktur PT Tri Karya Maradda yang enggan sebut namanya ketika dihubungi pada 22/9/22 mengatakan, pengadaan material dilokasi semuanya sudah onsaid dan bisa dikatakan telah mencapai 90 persen. Tapi kalau progres pekerjaan belum mencapai angka tersebut. Namun dia omptimis akan selesai sesuai waktu dalam kontrak yakni, pada akhir desember 2022, tandasnya.
Sumber informasi yang diperoleh dari pengusaha yang mendrop material semen ke SD Negeri Padangsul yang ditemui media ini pada 26/9/22 mengatakan, progresnya fisik pembangunan sekolah tersebut sampai dengan saat ini baru fondasi dan tanam besi.***