Kalabahi,metroalor.com- Proyek pembangunan Gedung sekolah SDN Eybeki yang dikerjakan PT Tri Karya Marada diduga asal jadi.Pasalnya, ada beberapa Aitem pekerjaan seperti atas sudah terbongkar , bahkan hingga saat ini proyek yang dikerjakan dari tahun anggaran (T.A)2022 sampai saat ini belum rampung.Akibatnya berpengaruh pada proses kegiatan belajar mengajar di sekolah.Sementara dua gedung bangunan lama sudah dirobohkan .
Demikian diungkapkan Kepsek SDN Semuel Manimoy S.Pd, ketika ditemui awak media pada Senin, 17/07/2023, di kediamannya di Desa Air Kenari, RT.008/RW.004, Dusun II, Kecamatan Teluk Mutiara, Kabupaten Alor.
Menurut Semuel,ada dua bangunan dengan Enam ruang kelas yang dikerjakan , tiga ruang atapnya sudah terlepas di hantam angin, sehingga bisa dikatakan pekerjaan tidak berkualitas.
Sementara bangunan lainnya progresnya baru cor tiang dan slof bagian dan belum diatap. Pekerjaan MCK, dua mes guru, dan tiga ruang belajar belum pengisian tanah pada fondasi dan diseluruh dinding belum di plester, ungkap Semual.
Lambatnya pekerjaan akibat material non lokal, khusnya semen tidak ada stok di lokasi proyek sedangkan bahan lokal ,batu pasir sangat mudah didapat .
Menurut PPK Pak Eko, kata semuel pekerjaan akan dilanjutkan lagi pada bulan Juni.Namun sampai saat ini pekerjaan belum dilanjutkan .
” bapak tunggu saja, nanti kami kembali bulan Juni untuk lanjutkan sisah pekerjaan, kita akan selesaikan pekerjaan semuanya.”
Menurut semuel jawaban yang sama disampaikan Kepala Bidang (Kabid) SD Disdik Alor, Hans Kawa, jawabannya datar saja,kita hanya mendengar dari Pusat, kami di Daerah juga tidak tau, jangan berikan masukan apapun pada pihak kontraktor,takutnya, mereka hentikan pekerjaan proyek ini, karena semua sudah di ambil alih Dinas PUPR Pusat, tenang-tenang saja tunggu terima kunci, ujar Semuel ketika bertemu dengan Kabid .
Untuk Kegiatan Belajar Mengajar kata Semuel, kami gunakan seng bekas sebagai dinding atau sekat antara ruang yang satu dengan yang lain.Jadi kondisi bangunan sekolah kami ini, masih amburadul.
Dia berharap pembangunan sekolah dengan anggaran sebesar Rp.1milyar ini dapat di tuntaskan ,karena dengan kondisi gedung seperti inj berpengaruh pada konsentrasi tatap muka siswa dan guru di sekolah.
Sementara Pejabat Pembuat Komitmet (PPK) Pak Eko, yang dihubungi via whatapps pada Rabu, 19/07, namun belum ada jawaban (Wanka)