ABAL, metroalor.com – Tim gabungan hentikan Pencaharian Agripa Abola, warga desa Ternate yang tenggelam saat mencari ikan di perairan antara Pulau Ternate dan Pulau Buaya, pada Sabtu, 25/01/2025.
Tim gabungan yang terdiri dari BPBD Alor, Basarnas Alor, Pol Airut dan Angkatan Laut telah melakukan pencarian selama tujuh hari namun tidak membuahkan hasilnya sehingga dihentikan, sesuai dengan SOP, namun Tim tetap memantau dan berkoordinasi dengan masyarakat pesisir.
Kadis BPBD Alor Kadis BPBD Alor, Obet Bolang, S.Sos, M.Pd., dan Sekertarisnya Wilhelmus lion, S.Sos., bersama tim gabungan mendatangi rumah korban di kota Abang ,bogakele, desa Ternate , kecamatan Alor Barat Laut . Kepada istri dan keluarga korban , Obet Bolang mengatakan, sesuai SOP, operasi pencarian korban dihentikan, namun kita berharap korban bisa ditemukan.
“Jika ada tanda-tanda yang menonjol, kami akan segera turun untuk melakukan evakuasi,”, ujarnya .
Sementara itu, Kepala Basarbas Maumere Suprianto Ridwan, SE., melalui Ketua Tim Basarnas Alor Aji Azhari, menyampaikan terima kasih kepada semua masyarakat yang telah mendukung pihaknya untuk pencaharian korban di sekitar perairan Pulau Ternate dan Pulau Alor.
Kronologisnya kata Aji, pihaknya dapat laporan dari keluarga pada 19/1/25, bahwa telah terjadi kejadian yang membahayakan manusia ,satu orang tenggelam saat memanah ikan di perairan laut antara Pulau Ternate dan Pulau Buaya.
Setelah menerima informasi tersebut, pihaknya langsung melakukan koordinasi dengan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Alor, Pos TNI Angkatan Laut (AL) Alor dan Pol Airut, untuk melakukan operasi pencarian.
Selama tujuh hari tim berusaha lakukan pencaharian mulai dari perairan Pantai Sabanjar, Pulau Pura, Tanjung Liangolong, pesisir Pantai Kokar hingga perairan laut belakang Pulau Buaya, namun tidak membuahkan hasil , ujarnya.
Namun uapaya pencaharian hingga hari ini Sabtu, 25 Januari, hasilnya masih nihil. Untuk itu kepada keluarga korban ,kata Aji, sesuai SOP pencaharian selama 7 hari bila belum ada tanda-tanda ketemu maka operasi SAR di hentikan namun akan dilanjutkan dengan pemantauan dan bila kedepannya ada tanda-tanda korban ditemukan maka tim gabungan ini akan dibentuk kembali untuk melakukan evakuasi, terang Aji.
Sementara Kepala Desa Ternate, Rahman Kasim, mengatakan ,atas nama masyarakat desa Ternate menyampaikan terima kasih kepada tim SAR gabungan yang telah berupaya lakukan pencaharian, tapi Tuhan berkehendak lain.
Sedangkan Efraim dopong mewakili keluarga korban menyampaikan juga terima kasih atas upaya tim SAR gabungan yang telah berjuang selam tujuh hari mencari korban.
“Kami berharap korban segerah ditemukan, dan jika ada informasi baru kami dapat, segera memberitahukan kepada tim ujarnya.
Meskipun Operasi pencaharian yang dimulai pada. 19 Januari 2025, belum ada hasilnya namun kami menyampaikan terimakasih kepada semua pihak yang telah membantu dalam operasi pencarian tersebut, ujarnya
(wanka)