Sejumla warga desa Kuifana mengeluh pasalnya upah material yang diambil oleh PT Araya Flobamor Perkasa(AFP) melalui subkontrak Eben Langkameng belum dibayar hingga hari ini. Padahal warga berharap uang material tersebut bisa memberikan sebuah nuansa natal 2022 ini.
Demikian dikatakan oleh salah satu warga Kuifana, Om Aris yang mendatangi redaksi metroalor.com pada 23/12/22 untuk mempublikasikan hal tersebut.
Menurut Aris, ketika berangkat ke Kalabahi, warga pemilik material telah menaruh harapan bahwa, ketika balik ke Kuifana sudah membawa uang agar mereka pakai dalam persiapan Natal yang tinggal minus dua hari lagi. Namun Subkon Eben belum ada informasi
“Basodara diatas sudah harap saya pulang bawa uang, tapi Om Ben punya Hp tidak aktif . Apakah dia blokir saya atau hapenya dikasih of saya kurang tau Kaka”, ujar Aris
Dikatakannya, material yang diambil oleh PT Araya yakni batu, pasir dan kerikil.Pengambilannya dari bulan Maret hingga bulan Desember 2022 untuk pembangunan SD Negeri lapangbaru desa Kuifana kecamatan Abad selatan. Namun uangnya belum dibayar hingga saat ini. Diperkirakan total keuangan yang harus di bayar oleh PT Araya sebesar kurang lebih 100 juta
Dikatakannya, sebelumnya Eben sudah punya utang material sama masyarakat jadi masyarakat tidak kasih lagi, maka melalui dirinya sebagai penjamin lalu ambil 20 ret lagi . Dan Eben berjanji akan meluniasnya , namun selalu menghindar jika mau ditemui.
“Dia( Eben) kalau naik ke proyek selalu malam sekitar pukul 21-23 WITA sehingga tidak bisa baku dapat. Saya juga sudah lapor di Pos Polisi di kecamatan Abad selatan .Kemudian turun di kalabahi dengan harapan bisa dapat informasi yang jelas dan pasti soal pembayarannya .karena masyarakat ada tunggu saya bawa uang pulang ni “, ujarnya.
Ia berharap kontraktor PT Araya segerah meluniasi utang material melalui subkontraktornya. Karena Natal tinggal dua lagi.Minimal satu atau dua hari ini kontraktornya segerah melunasi agar masyarakat bisa pakai untuk persiapan Natal dan tahun baru.
Utang pertama kata Aris, sudah dibayar namun pengambilan material terakir antara lain, 20 ret batu, pasir dan kerikil dari warga dan utang lama saya sampai saat ini belum dibayar. Eben janji akan bayar pada tanggal 13 Desember lalu, namun saya tidak bisa menghubungi lagi hingga hari ini. Padahal Pemilik material di RT 001-004, RW 001 dan 002 sementara menunggu tapi kontraktor tidak muncul juga .
Setelah ketemu Om Eben pada 23/12/22 dirumahnya, tambah Aris,katanya belum ada transveran dari kontraktor Araya di Kupang, sehingga Dia juga belum bisa kasih kepastian kapan bisa bayar pada warga .
Untuk diketahui PT Araya Flobamor Perkasa pemenang 14 paket pembangunan sekolah dengan nama paket Rehabilitasi dan renovasi prasarana sekolah pasca bencana propinsi NTT II dari kementerian pekerjaan umum dan perumahan NTT, di kabupaten Alor, dengan nilai proyek 23 milyar lebih. ***