Pendamping Desa Diduga Terlibat “Bermain”Anggaran Dana Desa .

Oplus_131072

FUNGAFENG, metroalor.com -Postur Anggaran dana desa yang telah ditayang pada aplikasi SIKIUDES di kantor PMD alor, diduga tidak sesuai harapan dan melenceng dari musawara desa, bahkan tidak sesuai dengan kebutuhan desa , tapi diduga untuk kepentingan pihak-pihak tertentu.

Pasalnya , ada beberapa desa di kecamatan Alor tengah Utara( (ATU) yang postur anggarannya pada belanja barang dan jasa tidak pernah dibahas di musawara desa (musbangdes), tapi dirubah hingga lolos dan ditetapkan dalam asistensi anggaran . Misalnya di desa Fungafeng kecamatan ATU, pengadaan pacul dan parang yang disebut alat kerja tidak pernah dibahas di Musbangdes tapi secara diam-diam dirubah untukloloskan alat kerja tersebut. Padahal, struktur tanah didesa tersebut berbatu tapi ada pengadaan alat kerja seperti pacul parang dan sebagainya.

Oplus_131074

Demikian dikatakan kepala seksi pemerintahan desa Fungafeng, Yahya Alopada dan ketua BPD, Julius Atafani yang ditemui media ini di kantor desa pada 16/12/24.
Menurut Alopada dan Atafani, alat kerja tersebut tidak pernah dibahas dalam musawara desa, tapi diakomodir dalam anggaran dana desa.
Ironisnya, yang antar barang tersebut kami tidak kenal dan tidak tau orangnya.
Struktur tanah desa Fungafeng ini jurang, tebing dan berbatu, lalu pengadaan pacul ini untuk apa, tanya kedua aparatur desa tersebut. Jika Aitem pengadaan alat ini melalui anggaran pangan, sebaiknya digunakan pengadaan ternak daripada beli pacul dan parang.

Selain alat kerja ,ada pengadaan bibit sayur juga. Padahal struktur tanah di desa Fungafeng tidak cocok untuk sayuran sawi, ujar keduanya.

Waktu kami klarifikasi di kantor kecamatan , baru diKetuai yang masukan aitem alat kerja tersebut, pendamping desa. Namun saat dimintai konfirmasi ,pendamping desa tersebut wolk aut dari rapat, ujar ketua BPD .

Oplus_131074

“Waktu perubahan APBedes kami tidak tau , tapi tiba-tiba barang itu (alat kerja) diantar oleh orang yang belum kami kenal . Namun menurut informasi, pihak yang kerja pengadaan barang itu tinggal di Kupang dan ada anak buahnya ada di Alor yang mengurus “, sebut ketua BPD .

Sementara menurut camat ATU, Sabdi Makanlehi, diduga kuat pengadaan alat kerja tersebut sudah ada kerja sama secara masif antara pendamping dengan kontraktor yang disebut dengan nama ibu Yuni.
Karena ibu tersebut perna telepon untuk menginformasikan pengadaan barang-barang tersebut.
Sabdi juga kecewa dengan kinerja pendamping yang terjun langsung mengurus pengadaan barang-barang didesa.

Tahun anggaran lalu juga ada pengadaan ayam ,namun ayam yang dikasih masyarakat tidak layak untuk dikembangkan karena umur ayam tersebut masih kecil ,pada akhirnya semua ayam tersebut mati .

Oplus_131074

“Fungsi dana desa untuk memberdayakan ekonomi masyarakat di desa , tapi malah sebaliknya hasilnya buntung dan pihak-pihak tertentu yang mendapat keuntungan.Karena itu Dia minta Aparat penegak hukum ,Jaksa dan Polisi segerah usut tuntas pekerjaan dan pengadaan barang dan jasa di wilayah k camatn ATU “, tandasnya.

Camat Sabdi juga mengakui, struktur tanah di desa Fungafeng berbatu ,jadi kalau pengadaan alat kerja seperti pacul ini tidak ada gunanya buat masyarakat. Seyogyanya, aitem belanja pangan digunakan untuk pengadaan hewan ,seperti kambing dan babi saja .

Sementara ibu Yuni yang dikonfirmasi via teleponnya mengatakan, ada beberapa desa saja yang dilakukan pengadaan barang tersebut, Ia juga sebut punya staf dan kantor cabang di Alor untuk mengurus dan melakukan pendekatan langsung pada desa ,bukan melalui pendamping desa.

Sementara itu, Ibu Yeni Pendamping dana desa tingkat kecamatan yang di hubungi media melalui teleponya belum mendapat konfirmasi. (yb)

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *